Baca Juga:
Wisudakan 583 Mahasiswa, Geri Gobang: Sinergi dan Keberlanjutan adalah Conditio Sine Qua Non Bagi Masa Depan Universitas Nusa Nipa
Para peserta Seminar (Foto: Frans Dhena)
Sementara itu, Rektor UNIPA Maumere, Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M.Si dalam sambutannya saat membuka kegiatan seminar tersebut mengatakan, sebagian besar masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) boleh dikatakan dalam kehidupannya membutuhkan babi.
Baca Juga:
Motivasi Kepada Calon Wisudawan, Prodi S1 Ilmu Keperawatan Unipa Maumere Gelar Sharing Alumni
Oleh karenanya ada peran sentral secara ekonomi maupun sosial budaya. Sehingga sangat diperlukan adanya informasi tentang bagaimana mengelola peternakan babi termasuk pencegahan ASF secara baik dan benar, kata Rektor yang biasa disapa Anje ini.
Lebih lanjut jelas Anje, program studi Kewirausahaan sangat menyadari arti penting bekerja sama dengan semua pihak dalam rangka mencegah sedini mungkin babi tertular virus ASF.
Sehingga kata Rektor, Program Studi Kewirausahaan ini berusaha untuk membagikan penetrasi dan informasi yang tepat kepada mahasiswa yang berminat untuk masuk kedalam bisnis peternakan babi, dan juga, secara umum UNIPA ingin memotivasi pelaku usaha peternakan babi dimana saja berada di masyarakat, ujar Anje.