WahanaNews-NTT | Wakil Bupati Sikka, Romanus Woga membeberkan peran dan tugas sebagai guru penggerak saat membuka kegiatan Lokakarya 7 Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan ke-7 Kabupaten Sikka, Rabu (12/07/2023) di aula TK Maria Ferari.
Baca Juga:
Wakil Bupati Karo: Calon Guru Penggerak Perlu Memiliki Kompetensi Pengembangan Sekolah
Dalam sambutannya, Romanus Woga mengatakan, peran dan tugas sebagai guru penggerak adalah; mendorong komunitas belajar bagi rekan guru di sekolah dan lingkungannya, menjadi pengajar praktik bagi rekan guru lain untuk pengembangan pembelajaran di sekolah.
Berikutnya lanjut Romanus, memacu kepemimpinan siswa di sekolah, Menciptakan ruang diskusi positif dan kerjasama antar guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan serta menjadi pemimpin pendidikan yang memacu kesejahteraan ekosistem pendidikan di sekolah.
Para CGP Angkatan ke-7 dalam kegiatan Lokakarya 7.
Baca Juga:
Buka Lokakarya 7, Pj. Bupati Sikka: Guru Penggerak Harus Jadi Guru Jalan Tengah, Bukan Guru Tengah Jalan
Lebih lanjut Romanus Woga menjelaskan, ada banyak keuntungan yang bisa didapat oleh Calon Guru Penggerak baik selama proses pendidikan maupun setelah program selesai yakni; pertama, Calon Guru Penggerak dapat memperbaiki kemampuannya sebagai pemimpin pembelajaran yang memprioritaskan kepentingan murid. Selama program, calon Guru Penggerak akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan pengajar praktik yang berpengalaman.
Selanjutnya yang kedua, untuk menjadi Guru Penggerak, seseorang harus mengikuti program pendidikan selama enam bulan. Melalui program ini para peserta akan mendapatkan manfaat dalam hal; belajar dan meningkatkan kompetensinya sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid melalui Lokakarya bersama; Pengalaman belajar mandiri dan kelompok, bimbingan/mentoring dari pengajar praktik (pendamping), dan memperoleh komunitas belajar baru dan akan menerima Sertifikat pendidikan 310 JP Guru Pengerak setelah selesai program.