Meskipun demikian, Jane dengan tegas menyatakan bahwa persahabatan yang telah terjalin tidak akan pernah berakhir. Solidaritas yang telah mereka bangun bersama akan terus hidup, bahkan ketika ia melangkah keluar dari pintu PSI.
Dalam setiap kata, Jane mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada partai yang telah memberikan ruang baginya untuk berjuang dan mengabdi. Dia mengingatkan bahwa meskipun jalannya mungkin berbeda sekarang, persahabatan yang telah terjalin akan tetap ada, menjadi fondasi bagi perjalanan hidup selanjutnya.
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
"Panjang umur solidaritas!" tulis Jane, menutup suratnya dengan penuh harapan.
Keputusan Jane untuk meninggalkan PSI tentu saja meninggalkan jejak yang mendalam, bukan hanya bagi partai tetapi juga bagi para kader yang telah bersama-sama menapaki jalan perjuangan.
Jane telah menjadi pilar utama PSI di Nusa Tenggara Timur, sebuah wilayah yang kini harus mencari cara baru untuk melanjutkan perjuangan tanpa kehadirannya.
Baca Juga:
Bobby-Surya Percaya Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan
PSI, hingga saat ini, belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengunduran diri Jane Natalia Suryanto. Namun, satu hal yang pasti: kepergian Jane menandai akhir dari sebuah era, dan awal dari perjalanan baru yang penuh dengan tantangan dan harapan.
Dalam sepi perpisahan ini, ada sebuah pesan yang tersirat, bahwa di balik setiap akhir selalu ada awal yang baru. Jane Natalia Suryanto telah menutup sebuah bab dalam buku hidupnya, tetapi dia juga membuka halaman baru yang penuh dengan kemungkinan tak terbatas.
Selamat jalan, Jane. Selamat jalan, Jane. Solidaritas yang telah kita bangun tidak akan pernah pudar. [frs]