NTT.WahanaNews.co| Jane Natalia Suryanto, seorang perempuan tangguh yang menjadi salah satu figur yang penting dengan mengabdikan diri selama satu dekade di Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih mengundurkan diri dari partai tersebut.
Baca Juga:
Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan Bobby-Surya di Pilgubsu 2024
Keputusan ini sekaligus menjadikan babak baru bagi Jane Natalia Suryanto.
Dilansir dari Batas Timor.com, Jane Natalia Suryanto, dengan hati yang tulus mengumumkan pengunduran dirinya dari partai yang selama ini menjadi rumahnya, tempat ia menanam benih solidaritas dan persahabatan.
Dalam surat yang ia sampaikan kepada Ketua DPP PSI, Jane mencurahkan perasaannya dengan kalimat yang syarat makna.
Baca Juga:
Bobby-Surya Percaya Hinca Panjaitan Pimpin Tim Pemenangan
Bukan sekadar pengunduran diri, surat itu menjadi refleksi perjalanan panjang yang telah ia tempuh bersama PSI, sebuah perjalanan yang penuh dengan dinamika politik, kerja keras, dan rasa persaudaraan yang kuat.
"Seperti halnya sebuah perjalanan panjang yang memiliki awal dan akhir, hari ini saya pamit baik-baik mengundurkan diri dari Partai Solidaritas Indonesia yang telah menjadi rumah saya selama 10 tahun ini," tulis Jane dalam suratnya.
Kata-kata Jane menggambarkan lebih dari sekadar penutupan sebuah bab; ia mengisyaratkan sebuah kelegaan, seolah-olah ia baru saja menyelesaikan satu misi besar dalam hidupnya.
Meskipun demikian, Jane dengan tegas menyatakan bahwa persahabatan yang telah terjalin tidak akan pernah berakhir. Solidaritas yang telah mereka bangun bersama akan terus hidup, bahkan ketika ia melangkah keluar dari pintu PSI.
Dalam setiap kata, Jane mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada partai yang telah memberikan ruang baginya untuk berjuang dan mengabdi. Dia mengingatkan bahwa meskipun jalannya mungkin berbeda sekarang, persahabatan yang telah terjalin akan tetap ada, menjadi fondasi bagi perjalanan hidup selanjutnya.
"Panjang umur solidaritas!" tulis Jane, menutup suratnya dengan penuh harapan.
Keputusan Jane untuk meninggalkan PSI tentu saja meninggalkan jejak yang mendalam, bukan hanya bagi partai tetapi juga bagi para kader yang telah bersama-sama menapaki jalan perjuangan.
Jane telah menjadi pilar utama PSI di Nusa Tenggara Timur, sebuah wilayah yang kini harus mencari cara baru untuk melanjutkan perjuangan tanpa kehadirannya.
PSI, hingga saat ini, belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengunduran diri Jane Natalia Suryanto. Namun, satu hal yang pasti: kepergian Jane menandai akhir dari sebuah era, dan awal dari perjalanan baru yang penuh dengan tantangan dan harapan.
Dalam sepi perpisahan ini, ada sebuah pesan yang tersirat, bahwa di balik setiap akhir selalu ada awal yang baru. Jane Natalia Suryanto telah menutup sebuah bab dalam buku hidupnya, tetapi dia juga membuka halaman baru yang penuh dengan kemungkinan tak terbatas.
Selamat jalan, Jane. Selamat jalan, Jane. Solidaritas yang telah kita bangun tidak akan pernah pudar. [frs]