Mario, salah satu staf BGP Provinsi NTT ketika membacakan sambutan Plt. Kepala BGP Provinsi NTT, Dr. Subandi, M.M.
Baca Juga:
Sekda HSU Adi Lesmana: Program Pendidikan Guru Penggerak Penting untuk Meningkatkan Mutu
Harapannya, selain nanti menjadi pemimpin unggul juga dapat menjamin mutu pendidikan di Satuan Pendidikan, dimana keberpihakan pada murid selalu menjadi orientasi utama. “Perlu diingat bahwa selama mengikuti pembelajaran di Program Pendidikan Guru Penggerak, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan,” tandas Subandi.
Subandi menjelaskan, BGP Provinsi NTT mengelola Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 11 dalam tiga model, yaitu :
1. PGP Reguler di 21 Kabupaten/Kota dengan jumlah peserta hingga Lokakarya 7 ini sebanyak 1.174 CGP dengan jumlah Fasilitator sebanyak 98 orang dan Pengajar Praktik sebanyak 232 orang.
Baca Juga:
76 CGP Angkatan 10 Gelar Festival Panen Hasil Belajar
2. PGP Rekognisi dengan jumlah peserta sebanyak 50 CGP dengan Fasilitator Pemandu sebanyak 5 orang.
3. PGP Daerah Khusus dengan jumlah peserta sebanyak 26 CGP dengan Fasilitator sebanyak 4 orang.
Lebih lanjut kata Subandi, pendekatan pembelajaran juga tetap menggunakan siklus inkuiri yang syarat dengan refleksi dan praktik langsung. Salah satu rangkaian kegiatan PGP adalah Lokakarya 7, yaitu Panen Hasil Belajar yang bertujuan :