Putra Oesao FC tampil penuh percaya diri sejak kick off wasit Thobias Bessie. Anak-anak asuh Petrus Abanat lebih mendominasi jalannya pertandingan.
Petaka bagi juara bertahan terjadi pada menit ke-16. Umpan crossing dari sektor kanan, disambut baik Mardianus Lemde yang bergerak dari sayap kiri. Dengan satu sentuhan, dia melepaskan tendangan keras merobek gawang Akbar Al Jannah.
Baca Juga:
Meski Dihuni 3 Tim, Persaingan Group G Lolos ke Babak 16 Besar Lebih Seru
Perse Ende menaikkan tensi serangan pada babak kedua. Baru dua menit, juara bertahan mendapat kesempatan tendangan pinalti. Wasit menunjuk titik putih setelah kapten kesebelasan Adi Aba dijatuhkan di kotak pinalti.
Adi Aba sang algojo dengan cermat mengecoh penjaga gawang Mardi Kolihao. Bola diarahkan ke sebelah kanan, gagal diantisipasi penjaga gawang yang bergerak ke sebelah kiri.
Usai menyamakan kedudukan, Perse Ende praktis menekan Putra Oesao. Adi Aba menjadi motivasi dan roh bagi tim.
Baca Juga:
Mainkan 39 Pertandingan, 86 Gol Tercipta di Babak Penyisihan Group ETMC
Beberapa kali dia melepas umpan-umpan matang ke depan gawang, meski belum maksimal dikonversikan menjadi gol.
Cahya Dwi Permana, striker haus gol dari Perse Ende yang gemilang pada tuenamen tahun lalu, kali ini benar-benar tidak berdaya.
Setelah pertandingan selesai, bench Perse Ende masih kelihatan tegang. Pasalnya pertandingan antara PS Kota Kupang dan PS Malaka masih memasuki menit ke-80 dengan skor 0-0. PS Malaka hanya bisa lolos jika berhasil mengalahkan PS Kota Kupang.