WahanaNews-NTT | Politik praktis ibarat "berjudi politik" (untung- untungan) yang kemenangannya tidak dapat dipastikan walaupun sudah menghabiskan banyak tenaga, pikiran dan terutama uang.
Ada yang mengatakan untuk meraih kemenangan jabatan publik di tanah air tidak harus melulu duit, itu nonsense.
Baca Juga:
Pemohon Uji Materi UU Pemilu Desak Percepatan Pelantikan Presiden Terpilih
Semua pertarungan politik baik untuk meraih kursi di dewan, kepala daerah sampai presiden wakil presiden biaya politiknya tidak sedikit.
Hal ini disampaikan Marianus Gaharpung melalu pers rilisnya yang diterima WahanaNews.co, Senin (04/07/2022).
Marianus mengatakan, beberapa partai politik misalnya, Golkar, PAN, Nasdem, PPP, dan lain-lain sudah mulai mencari pasangan atau gabungan partai politik atau dikenal dengan koalisi.
Baca Juga:
Mahfud MD: Saya Lebih Baik dari Prabowo-Gibran, tetapi Rakyat Lebih Percaya Mereka
Dalam konstitusi kita tidak mengenal koalisi tetapi gabungan partai politik yang dalam konsep presidensiil gabungan partai politiknya tidak bersifat permanen artinya dalam perjalanan waktu partai yang bergabung bisa saja keluar sedangkan dalam sistem parlementer dimana koalisi sifatnya permanen.
Pertanyannya, apakah PDIP yang dinahkodai oleh Megawati Soekarno Putri tidak akan melakukan gabungan partai politik menuju Pilpres 2024?
Memang dari ketentuan perolehan suara pemilu kemarin, PDIP berhak dapat mencalonkan sendiri capres dan cawapres, tetapi jangan terlalu percaya diri untuk tidak bergabung dengan partai politik lainnya.