Belum lagi, mengenai kehadiran pengusaha yang berkepentingan dalam urusan proyek, prosesnya harus berdasarkan mekanisme dan regulasi yang berlaku. Sehingga tidak ada yang merasa jadi anak kandung dan anak tiri dalam urusan proyek pembangunan.
Sehingga dalam proses tender berjalan tidak mengikuti nafsu muslihat seorang pemimpin tetapi benar - benar berdasarkan pada proses dan mekanisme pelelangan yang berlaku. Agar kedepan, tidak ada lagi istilah jatah Bupati atau jatah Wakil Bupati.
Baca Juga:
Yakini Putaran Kedua Pilgub Jakarta, Pemuda Pancasila Siap All-Out Dukung RK-Suswono
Lawan Maut Jelang Pilkada 2024
Menjelang Pilkada 2024, Rian Laka berharap kepada seluruh masyarakat Kabupaten Ende, 'dari kota hingga ke pelosok desa', agar tidak tertipu atau terkecoh dengan calon pemimpin yang berwatak setan dan iblis.
Baca Juga:
Pemuda Pancasila Sumut Siap Antar Bobby Nasution ke Kursi Gubernur
Karena watak tersebut, lanjut Rian Laka, akan ber- potensi melakukan tindakan tidak terpuji dan senonoh terhadap kekuasaan, salah satu -nya adalah berjiwa rakus terhadap uang, kuasa, bahkan perempuan.
"Kita menyayangkan bila tiap Calon pemimpin Ende untuk lima tahun kedepan tidak menjiwai Pancasila sebagai dasar biblis kepemimpinan, sudah pasti pembangunan akan ikut alur nafas nafsu pemimpin. Nah jika ini yang terjadi maka Aura Kabupaten Ende yang diakui sebagai satu-satunya kota seminari kebangsaan akan redup selama - lamanya", - ucapnya
Politisi Golkar mengatakan mengapa calon pemimpin yang berwatak setan dan iblis harus disingkirkan dari kepercayaan masyarakat saat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2024 berlangsung, karena pilihan saat pemilu akan menentukan perubahan di 5 tahun mendatang.