NTT.WahanaNews.co-Sikka| PS Nangahure berhasil "menguburkan" mimpi 2 (dua) tim yang sering menjadi finalis dalam setiap turnamen sepak bola di Kabupaten Sikka. Dua tim itu adalah Amphibi Waipare dan Amop Paga.
Amphibi Waipare dan Amop Paga sama-sama merasakan keganasan dan keperkasaan PS Nangahure lewat drama adu pinalti. Amphibi Waipare dibuat tak berdaya di babak 16 besar, sementara Amop Paga harus tersingkir di babak 8 besar, Sabtu (08/6/2024).
Baca Juga:
Tampil Perdana, IMADA UNITED Bungkam BMW Wolomarang di Laga Pembuka
Dalam petandingan lanjutan babak 8 besar, PS Nangahure dan Amop Paga turun dengan kekuatan penuh. Jual beli serangan selalu saja terjadi, dengan sejumlah peluang yang diciptakan oleh kedua tim.
PS Nangahure lebih dahulu tertinggal melalui gol Dolfansius N. Sintus (23) di menit-menit akhir babak pertama. Meski gol itu sempat di protes penjaga gawang PS Nangahure, Farres (23) yang menilai bahwa bola sempat menyentuh tangan salah satu pemain Amop Paga, namun wasit Gustaf Romeo tetap mensahkan gol tersebut. Amop Paga unggul 1-0.
Kedua tim terus bermain ofensif ketika memasuki babak kedua. Amop Paga terus melancarkan serangan untuk menambah gol, sementara PS Nangahure terus berjibaku dan berusaha menyamakan kedudukan.
Baca Juga:
Sore ini, Turnamen U-22 Askab PSSI Sikka Dibuka, 31 Tim Siap Berlaga
Alhasil, PS Nangahure berhasil menciptakan gol melalui kaki Yusuf Lukman (6) persis di waktu injury time. Melalui sepakan terukur dari tendangan bebas pemain berdarah Adonara ini menempatkan bola di sudut kanan gawang Amop Paga dikawal, Farrel Abdullah (25). Kedudukan menjadi imbang 1-1.
Nampaknya gol balasan itu, menjadi gol terkahir dari kedua tim. Tak berselang lama dari gol itu, Wasit Gustaf Romeo langsung meniup pluit panjang mengakhiri pertandingan di waktu normal.
Pertandingan pun dilanjutkan dengan babak tambahan waktu. Hingga berakhirnya babak tambahan waktu, kedua tim tak mampu menambah gol, sehingga dilanjutkan ke babak adu pinalti.