Saat yang sama, Kepala SMP Katolik Adisucipto Penfui. RD. Yonas Kamlasi, S.Fil.MM mengharapkan melalui bimtek ini para para guru mendapatkan gambaran mengenai persiapan yang harus dilaksanakan dalam pelaksanaan kurikulum merdeka di SMP Katolik Adisucipto Penfui agar dapat menyesuaikan dengan perubahan keseluruhan kurikulum pendidikan secara bertahap.
Menurut Romo, Perubahan kurikulum ini perlu disikapi secara bijak sebagai hal yang wajar bagi pengembangan pendidikan. "Dari hasil pertemuan ini, setidaknya mendapatkan gambaran apa yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan kurikulum merdeka. Sekolah diminta mempersiapkan pelaksanaan kurikulum merdeka." Masih ada waktu, jadi persiapkan menyeluruh secara bertahap,," sebut kepala sekolah Romo. RD. Yonas Kamlasi, S.Fil.MM.
Baca Juga:
Agincourt Resources Permak SMKN 2 Batangtoru Menuju Sekolah Adiwiyata Nasional
Lebih lanjut Romo menuturkan bahwa kemajuan dunia pendidikan harus diimbangi dengan pengembangan kurikulum pendidikan dari aspek akademis maupun non akademis, termasuk pada dunia pendidikan
"Ilmu pengetahuan dan pemahaman akademis perlu ditingkatkan agar SMP Katolik Adisucipto Penfui mampu mengimbangi kemajuan dunia pendidikan secara umum," ujar Romo Yonas.
Kompetensi penguasaan perubahan dalam perkembangan dunia pendidikan harus dapat disesuaikan oleh pengelola pendidikan untuk meningkatkan kualitas Sekolah, pungkasnya.
Baca Juga:
Mengenal Kurikulum Pendidikan Indonesia dari Masa ke Masa
Kepala sekolah SMP Katolik Adisucipto Penfui dan jajarannya harus menguasai dan memahami detail pelaksanaan kurikulum merdeka ini agar dapat segera diterapkan di lingkungan sekolah. Sehingga, menyesuaikan dengan perkembangan kurikulum pendidikan pada sekolah umumnya, papar Romo.
Dalam pemaparannya, narasumber yang merupakan ahli teknis pelaksanaan kurikulum merdeka pada Dinas Pendidikan Kota Kupang, Swandi M.Pd menjelaskan, menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) bahwa pengertian kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat.
Dimana lanjut Swandi memiliki karakteristik yang esensial yang fokus pada sistem pembelajaran melalui kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.