Kebijakan baru tersebut membuahkan hasil konkret. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, penyaluran pupuk subsidi bisa dimulai tepat waktu pada 1 Januari 2025 — langkah yang sangat krusial agar petani memperoleh pupuk saat dibutuhkan, terutama di musim tanam.
Hingga 19 Oktober 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan 6,14 juta ton pupuk subsidi, atau 64% dari total alokasi nasional sebesar 9,55 juta ton. Capaian ini meningkat 10% dibandingkan periode yang sama tahun 2024, dan bahkan melonjak 23% dibandingkan tahun 2023.
Baca Juga:
Ada Transaksi Misterius Pupuk Indonesia Hampir Rp8 Triliun, KPK Diminta Bergerak Cepat
Dukung Visi Swasembada dan Ekspor Pangan
Perbaikan sistem pupuk ini berkontribusi langsung pada meningkatnya produktivitas pertanian nasional. Dalam Sidang Majelis Umum ke-80 PBB di New York, Presiden Prabowo bahkan menyebut tahun 2025 sebagai tonggak sejarah baru, ketika Indonesia tidak hanya mencapai swasembada pangan, tetapi juga mulai mengekspor beras ke berbagai negara.
Pupuk Indonesia memastikan komitmennya tidak berhenti pada penyaluran pupuk tepat sasaran. Perusahaan juga fokus menjaga ketersediaan stok hingga tingkat pengecer, agar petani mudah menebus pupuk kapan pun dibutuhkan.
Baca Juga:
Pemerintah Pastikan Ketersediaan Pupuk Tetap Aman Selama Ramadan 2025
“Pupuk Indonesia akan terus memperkuat kontribusinya terhadap ketahanan dan kedaulatan pangan nasional, dengan memastikan ketersediaan pupuk berkualitas bagi seluruh petani Indonesia,” tutup Rahmad.