Penulis : Gratcya Francoice Theresa Teku Ravim.
(Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta)
Baca Juga:
Aldy Anzary Hutabarat Sesalkan Kericuhan Jelang Pilkada Subulussalam 2024
WahanaNews.co | Influencer saat ini menjadi salah satu fenomena yang sangat populer di dunia digital. Mereka dianggap memiliki pengaruh besar terhadap gaya hidup, mode dan konsumen masa kini. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, muncul juga pro dan kontra mengenai keberadaan influencer dan pengaruhnya, terutama bagi generasi muda atau Gen Z.
Baca Juga:
Gen Z dan Milenial Jadi Penyebab Utama Kredit Macet Pinjol, OJK Beri Peringatan Khusus
Apa itu Influencer ?
Influencer adalah seseorang yang dapat memengaruhi keputusan pengikutnya karena hubungannya dengan audiensnya dan pengetahuan serta keahliannya dalam bidang tertentu, misalnya mode, perjalanan, atau teknologi. Influencer seringkali memiliki pengikut yang banyak dan sangat memperhatikan pandangan mereka. Mereka memiliki kekuatan untuk meyakinkan orang untuk membeli barang-barang, dan sekarang ini banyak perusahaan melihat influencer sebagai cara langsung untuk mendekati hati pelanggan. Identitas merek pribadi adalah kunci untuk menjadi influencer yang dikenal. Menjadi influencer harus fokus pada konten berkualitas daripada jumlah postingan. Postingan yang berkualitas akan lebih menarik perhatian pengikut dan membuat kita terlihat sebagai sumber informasi yang dapat diandalkan.
Berkembang Sebagai Influencer Media Sosial
Influencer telah berkembang pesat dengan menggunakan sistem endorser untuk memasarkan produk maupun jasa sebuah perusahaan tertentu, sistem endorser menurut Terence A. Shimp (2010) adalah penunjang dalam aktivitas pengiklanan. Influencer juga berhasil dalam meningkatkan keefektifan dalam komunikasi internal dan eksternal, tentu hal ini dapat memicu berubahnya perilaku para pengikut influencer yang mengiklankan atau memasarkan produk atau jasa suatu perusahaan. Menurut teori kredibilitas sumber, dalam riset periklanan, endorser yang dilakukan oleh seorang influencer ditentukan oleh kepercayaan, keahlian dan daya tarik mereka (Karmasin, 2022).
Pertama, kepercayaan. Seorang influencer harus memiliki kepercayaan di media sosial dengan keterkaitannya dalam ‘memasarkan’ gaya hidup, mode dan perilaku konsumsi terhadap suatu barang atau layanan jasa. Kepercayaan pengikut seorang influencer membawa dampak positif kepada brand trust dan brand satisfaction, brand attitude, dan brand awareness.
Kedua, keahlian (expertise). Keahlian dari seorang influencer, media sosial memberikan pengaruh positif pada niat beli dari para pengikut influencer tersebut.
Ketiga, daya tarik (attractiveness). Konstruk ini ditemukan secara positif mempengaruhi kepercayaan kepada merek yang dipasarkan, kepuasan kepada suatu merek dan persuasif influencer, kesadaran akan merek dan kepercayaan pengikut terhadap konten bermerek, niat pembelian, dan interaksi parasosial.
Salah satu contoh influencer yang berhasil dalam membangun kepercayaan dan pesan persuasif pada khalayak, khususnya Gen Z, yaitu Fujianti Utami Putri (@fuji_an) dengan jumlah pengikut Insagram sebanyak 14,2 juta. Kredibilitasnya sebagai influencer dan content creator sudah tidak diragukan lagi, setara dengan berbagai penghargaan yang diperolehnya di dunia hiburan, seperti TikTok Awards Indonesia 2021, TikTok Awards Indonesia 2023, Infotainment Awards 2022, Silet Awards 2022, dan Obsesi Awards 2023.
Pengaruh Influencer Pada Gaya Hidup dan Pola Konsumsi Gen Z
Influencer memiliki pengaruh yang signifikan terhadap gaya hidup Gen Z. Mereka sering membagikan pengalaman pribadi, rutinitas sehari-hari, dan pandangan mereka tentang cara hidup yang sehat, aktif, dan berarti. Ini dapat mencakup aspek seperti diet, olahraga, kesehatan mental, perjalanan, dan bahkan budaya populer. Pengikut sering merasa terinspirasi dan termotivasi untuk mengadopsi praktik atau keputusan gaya hidup yang direkomendasikan oleh influencer. Namun, perlu diingat bahwa terlalu mengikuti tren gaya hidup influencer juga dapat mengarah pada tekanan sosial dan perasaan perlu untuk selalu mencocokkan citra yang dibuat oleh influencer tersebut.
Influencer juga memiliki pengaruh besar dalam industri mode. Mereka seringkali menjadi model untuk merek pakaian terkenal, merancang koleksi sendiri, atau membagikan pandangan mereka tentang mode yang paling up-to-date. Influencer mode membantu mendefinisikan dan menciptakan tren baru. Tidak hanya itu, influencer memiliki pengaruh besar pada perilaku konsumen saat ini. Mereka sering merekomendasikan produk dan layanan kepada pengikut mereka. Perusahaan menggunakan influencer sebagai alat pemasaran yang kuat, karena pengikut cenderung mempercayai pendapat influencer yang mereka ikuti.
Namun perlu disadari bahwa, konsumen perlu bijak dalam mengambil keputusan pembelian dan tidak hanya mengandalkan rekomendasi dari influencer. Tidak semua produk atau gaya hidup yang direkomendasikan influencer akan sesuai dengan pengikutnya. Pertimbangkan apakah itu benar-benar sesuai dengan nilai, kebutuhan, dan anggaran kita. Jika kita merasa influencer melakukan sesuatu yang positif atau negatif, berikan umpan balik dengan cara yang sopan dan konstruktif. Ini dapat membantu influencer memahami bagaimana mereka memengaruhi pengikut mereka, terutama di kalangan Gen Z. [frs]