WahanaNews-LabuanBajo | Bupati Manggarai Barat (Mabar), Edistasius Endi menyoroti kasus stunting di daerahnya yang jumlah tertingginya justru berada di daerah perkotaan.
Yaitu di Labuan Bajo, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia pun menyentil soal seringnya ibu hamil makan mi instan.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Ia meminta kepala desa dari daerah Labuan Bajo yang baru dilantiknya pada Kamis (29/12/2022), untuk fokus menangani kasus stunting pada awal-awal tugas sebagai Kepala Desa (Kades).
Edi Endi melantik serentak 61 kades. Termasuk sejumlah kades dari wilayah Labuan Bajo, hasil Pilkades 29 September 2022, di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat. Puluhan Kades lainnya sudah dilantik pada akhir Oktober lalu.
"Pak kades Batu Cermin, cek di pekarangan rumah warga di desanya atau di belakang rumah, cek warganya tanam sayur atau tidak, tanam tomat atau tidak, dan lain sebagainya. Itu pekerjaan rumah pertama pak kades Batu Cermin. Begitu juga Kades di Golo Bilas. Angka stunting tertinggi itu malah berada di daerah perkotaan," kata Edi Endi.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
"Batu Cermin stuntingnya tinggi, kelurahan Labuan Bajo stuntingnya tinggi, Desa Gorontalo stuntingnya tinggi, Desa Golo Bilas stuntingnya tinggi. Begitu juga di kelurahan Waeklambu. Justru yang di perkotaan angka stuntingnya tinggi," lanjut dia.
Desa Batu Cermin, Golo Bolas, Gorontalo, kelurahan Labuan Bajo dan Waeklambu berada di Kota Labuan Bajo.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat ini menyoroti kecendrungan ibu hamil (Bumil) dan ibu menyusui yang abai terhadap pasokan gizi makanan yang dikonsumsinya. "Penyebabnya ibu hamil, ibu menyusui mereka sering membeli mi," ujar Edi Endi.
Ia berharap dengan mulai bertugasnya Kades baru di Labuan Bajo, ke depannya pekarangan rumah warga banyak ditumbuhi sayur.
"Desa Batu Cermin semoga beberapa Minggu ke depan sudah banyak sayur-sayuran yang tumbuh di sekeliling rumah. Begitu juga kades-kades yang lain. Jangan habiskan waktu bereuforia karena menang, udah selesai (Pilkades), kalian sudah menjadi kepala desa. Yang ditunggu adalah kerja nyata," pungkas Edi Endi.
Diketahui, Data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Manggarai Barat pada Agustus 2022, jumlah balita stunting meningkat dari tahun 2021 menjadi 3.711 orang atau 15,9 persen dari 23.349 balita diukur.
Pada tahun 2021, jumlah balita stunting sebanyak 3.495 orang atau 15,1 persen dari 23.185 bayi diukur. Kasus balita stunting tahun 2022 mendekati jumlah balita stunting pada 2020 sebanyak 3.788 orang.
Jumlah terbanyak balita stunting di Kabupaten Manggarai Barat tahun 2022 berada di Labuan Bajo sebanyak 588 orang, naik dari tahun sebelumnya sebanyak 538 orang.(jef)