Pemerintah daerah hingga pusat telah bekerja keras untuk membangun kepercayaan dunia tentang pariwisata Labuan Bajo. Apalagi, Labuan Bajo telah menjadi salah satu daerah pariwisata super prioritas di Indonesia.
Edi berharap agar kasus serupa tidak terulang lagi sehingga kepercayaan wisatawan terhadap daerah pariwisata itu bisa tetap terjaga.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
Waspadai agen ilegal
Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta agar wisatawan yang hendak berwisata ke daerah itu agar mewaspadai agen perjalanan wisata ilegal yang menawarkan layanan secara digital.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
"Wisatawan jangan mudah terbuai dengan tawaran atau promosi berwisata karena banyak agen-agen liar, yang ilegal beroperasi, yang pada akhirnya merugikan wisatawan sendiri," kata Ketua Asita NTT, Abed Frans.
Pihaknya menginginkan agar peristiwa penelantaran sejumlah wisatawan seperti yang terjadi di Labuan Bajo, tidak terjadi lagi di berbagai destinasi wisata lain di NTT.
Abed Frans mengatakan, munculnya peristiwa seperti ini merupakan bagian dari masalah digitalisasi, yang menghadirkan banyak kemudahan, namun dapat disalahgunakan oknum yang tidak bertanggung jawab, termasuk yang menyediakan layanan perjalanan wisata secara ilegal.