“Baksos yang kedua kita melakukan pelayanan, pasang susuk atau implant gratis, pasang IUD gratis dan operasi steril (tubektomi) gratis, bahkan yang di operasi steril dapat uang saku Rp 300.000,” jelasnya, Jumat (16/9/2022).
Menurut Hasto Wardoyo, pelayanan KB yang dilakukan berada di dua tempat, selain di RSUD Labuan Bajo, juga dilakukan di balai penyuluhan KB kecamatan langke rembong, Ruteng, Kabupaten Manggarai.
Baca Juga:
BKKBN Sulut dan Pemkab Minahasa Selatan Libatkan Pakar Identifikasi Penyebab Stunting
“Karena dengan KB stuntingnya akan turun, stunting banyak terjadi karena anaknya terlalu banyak dan jaraknya terlalu deket,” katanya.
Ia mengatakan, NTT menjadi provinsi dengan tingkat prevalensi stunting paling tinggi di Indonesia yakni 37,8. Sehingga NTT menjadi daerah prioritas dalam penurunan stunting.
“Keluarga yang rentan stunting itu adalah keluarga yang masih ingin hamil dan masih ingin melahirkan tapi nggak punya sumber air bersih, keluarga yang punya anak bayi tapi tidak punya sumber air bersih, keluarga yang rumahnya belum layak huni, rumahnya kumuh dan mudah terkena TBC akhirnya stunting, keluarga yang tidak punya jamban sehingga buang airnya di sembarang tempat,” ungkap Hasto Wardoyo.
Baca Juga:
BKKBN Sulut Tekankan Pentingnya Dukungan Pemangku Kepentingan Turunkan Angka Stunting
Keluarga rentan stunting termasuk juga keluarga yang terlalu muda, yang usia menikahnya muda, dan hamil di bawah 20 tahun.
Lalu keluarga terlalu tua, yang usianya sudah di atas 35 tahun masih ingin hamil. Keluarga yang terlalu sering melahirkan, jaraknya kurang dari 3 tahun dan yang terakhir keluarga yang terlalu banyak.
Dalam roadshow ini dilakukan beragam kegiatan dalam upaya percepatan penurunan stunting, seperti sosialisasi Pekarangan Pangan Lestari (P2L) bersama 100 orang Gabungan Persit KCK, Jalasenastri, Pia Ardhya Garini, Ibu-ibu Bhayangkari, dan Ibu-Ibu Tim Penggerak PKK, demo masak menu gizi seimbang untuk baduta dan bumil, penyerahan bantuan beras, telur serta bingkisan makanan tambahan bernutrisi untuk masyarakat berisiko stunting. [jat]