"Dengan sistem pendidikan yang kontekstual ditengah arus teknologi yang semakin kuat, pelajar harus menjadi pohon yang akan menghasilkan buah yang baik dan menjaga masa mendatang mereka. Kepada orang tua, kita harus jaga bersama-sama supaya pohon ini menghasilkan buah yang baik untuk masa mendatang mereka. Banggalah jika anakmu berhasil.
Pesan Rudi kepada para guru supaya berdedikasi menjadikan sekolah yang bermutu sehingga mampu bersaing, tidak ada perbedaan antara swasta dengan negeri.
Baca Juga:
Siap Ikuti SOP, ALPERKLINAS Apresiasi Kerja Sama Pemprov NTT dan PLN dalam Kembangkan PLTP
Gua Maria Watu Wae, destinasi rohani umat Katolik yang terletak di ujung pulau Palu'E di kampung Ona, Desa Lidi, Kecamatan Palu'E, NTT, Kamis (15/5/2025). [NTT.WAHANANEWS.CO / Wiliam Toka]
Pelajar mengakui sangat bersyukur dapat beribadah ziarah ini. Berharap kegiatan ini dapat memberikan kekuatan dan pengharapan bagi mareka.
"Kami dalam menjalani hidup sehari-hari, dan berjuang untuk masa mendatang kami ke jenjang yang lebih tinggi. Ziarah adalah momen syukur yang dapat memberikan kekuatan baru bagi saya dan teman teman dalam perjuangan menggapai cita-cita ke jenjang pendidikan selanjutnyi," ujar siswi Kelas IX SMP Rokatenda, Celsia Sugo.
Baca Juga:
Tembus Rp 50 Triliun, Program MBG Jabar Kalahkan Besaran APBD
Sementara itu, orang tua pelajar, Maria Tia terkesan bahwa ziarah ini adalah perjalanan spiritual iman dalam pembentukan karakter anak-anak mareka.
"Kami diharapkan menjadi pengalaman spiritual yang berharga bagi anak-anak kami dan membantu mereka tumbuh dalam iman yang bermuara pada karakter baik," ungkap Maria.
Perjalanan untuk sampai ke Gua Suci Watu Wae di Pulau Palu'E ini, peziarah harus menempuh perjalanan sekira 30 menit dari Pelabuhan Uwa dengan kapal bermotor. selanjutnya, setelah tiba di Pantai Ona, Desa Lidi, para peziarah berjalan kaki menyusuri lereng bukit Ona dalam waktu tempuh sekira lebih 40 menit.