“Penting bagi perguruan tinggi untuk turut berperan terhadap pembangunan berkelanjutan. Poin yang penting di sini adalah dukungan kepada mahasiswa terhadap kebutuhan pengetahuan, ketrampilan, serta sikap untuk mengatasi tantangan global, termasuk perubahan iklim, degradasi lingkungan, hilangnya keanekaragaman hayati, kemiskinan dan ketidaksetaraan,” ujarnya.
Kampus UNIPA juga merupakan kampus berkelanjutan, yaitu kampus yang menerapkan kawasan ekologis dengan teknologi, karakter, komunitas, program, yang menciptakan dan membentuk gaya hidup ramah lingkungan pada orang-orang yang menjadi bagian dari kampus UNIPA.
Baca Juga:
Bawaslu Kaltim Panggil Rektor Unmul Terkait Dugaan Keberpihakan ke Calon Gubernur
Ia menjelaskan, Universitas Nusa Nipa kini mengelola 22 program studi, yang terdiri dari 21 program sarjana dan 1 program pendidikan profesi. Untuk dapat meraih visinya, yakni “menjadi universitas yang berkualitas, berkarakter, unggul dan berkiprah nasional” UNIPA sangat membutuhkan dukungan pihak-pihak pentahelix, yaitu unsur pemerintah, dunia usaha dunia industri (DUDI), masyarakat atau komunitas, dan media massa yang berkolaborasi bersama UNIPA serta berkomitmen untuk mencapai tujuan yang sama.
Menghadapi persaingan yang sangat kompetitif dewasa ini, maka lanjut Angelinus, Universitas Nusa Nipa terus berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah, melalui Kemendikbud-ristek RI dan LLDIKTI Wilayah XV yaitu tentang peningkatan daya saing bangsa dan peningkatan mutu lulusan. Dengan memberikan bekal penguatan kompetensi, karakter dan program unggulan bagi mahasiswa melalui kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, ketrampilan dan praktek di dunia industri maka mahasiswa akan mempunyai kemampuan yang lebih sehingga dapat menjawab tantangan kebutuhan pasar / masyarakat, imbuh Angelinus Vincentius. [frs]