WahanaNews-NTT | Kepolisian Resort Sikka melalui Satuan Lalu Lintas (Satlantas) menggelar Operasi Keselamatan Turangga 2023. Operasi ini dilakukan sebagai bentuk perhatian serius Polres Sikka dalam meningkatkan keselamatan dan menurunkan fatalitas korban kecelakaan lalu lintas.
Pantauan media, Selasa (07/02/2023), selain personil Satlantas Polres Sikka, Operasi Keselamatan Turangga ini juga diikuti oleh personil dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Samsat Sikka dan juga Jasa Rahardja.
Baca Juga:
Gelar Operasi Zebra Turangga, Polres Sikka Kerahkan 117 Personel
Kapolda NTT, Irjen Pol. Johanis Asadoma dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kapolres Sikka, AKBP Nelson Filipe Diaz Quintas saat Apel Gelar Pasukan mengatakan, permasalahan di bidang lalu lintas dewasa ini telah berkembang dengan cepat dan dinamis.
Hal ini lanjut Nelson, sebagai konsekuensi dari meningkatnya jumlah kendaraan bermotor dan populasi penduduk yang memerlukan alat transportasi sebagai sarana mobilitas dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Anggota Lantas Polres Sikka sedang memeriksa surat-surat kendaraan. (Foto: Frans Dhena)
Baca Juga:
Amankan Pemilukada, Polres Sikka Gelar Apel Pasukan Operasi Mantap Praja Turangga 2024
Perkembangan transportasi juga telah memasuki era digital. Dimana operasional order angkutan publik sudah berada genggaman, cukup menggunakan handphone, tutur Nelson.
Modernisasi ini kata Nelson, perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya Polantas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut. Polisi lalu lintas terus berupaya melaksanakan program Kapolri yang disebut PRESESI (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi Berkeadilan).
Lebih lanjut Nelson menjelaskan, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, kita diharapkan untuk, mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas (KAMSELTIRJAB LANTAS).
Selanjutnya, meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalu lintas, membangun budaya tertib berlalu lintas dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Menurut Kapolres Sikka ini, keempat hal tersebut memiliki kompleksitas yang tidak bisa ditangani oleh polantas sendiri. Sinergisitas antar pemangku kepentingan menjadi sangat mendasar dalam menemukan akar masalah dan solusinya yang harus diterima dan dijalankan oleh semua pihak.
Nelson menuturkan, salah satu yang menjadi fokus perhatian saat ini adalah keselamatan bagi pengguna jalan. Keselamatan memang sesuatu yang pertama dan utama dalam berlalu lintas. Dalam konteks ini kata Nelson, lalu lintas dapat dipahami sebagai urat nadi kehidupan, cermin budaya bangsa dan cermin tingkat modernitas.
“Keselamatan dalam berlalu lintas memang sering diabaikan bahkan tidak dianggap penting. Hal itu dapat ditunjukkan dari pengguna lalu lintas. Kesadaran pengguna lalu lintas, baik pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor, maupun pengguna jalan lainnya masih rendah,” ketus Nelson.
Lebih jauh Nelson menguraikan, data jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polda NTT berdasarkan aplikasi IRSMS (Integrated Road Safety Management System) yang dikelola Ditlantas Polda NTT pada tahun 2022 sebanyak 1.321 kejadian.
Dengan korban meninggal dunia 403 orang, luka berat 488 orang, luka ringan 1.191 kejadian. Terjadi kenaikan jumlah Laka sebesar 130 kejadian atau naik 11 persen.
Jumlah pelanggaran lalu lintas pada tahun 2022 lanjutnya sejumlah 25.982 pelanggaran dibandingkan tahun 2021 sejumlah 11.316 pelanggaran. Terjadi kenaikan sejumlah 14.666 pelanggaran atau naik 129 persen.
Dalam rangka cipta kondisi KAMSELTIBCARLANTAS menjelang Idul Fitri 1444 H, Polri melaksanakan operasi kepolisian di tingkat Polda dan Polres dengan sandi Operasi “Keselamatan Turangga 2023” yang dilaksanakan selama 14 hari, dimulai dari tanggal 07 Februari sampai dengan 20 Februari 2023 secara serentak di seluruh Indonesia, tandas Nelson.
Dikatakan bahwa, operasi keselamatan ini merupakan jenis operasi Harkamtibmas yang mengedepankan kegiatan preemtif, preventif, serta humanis dalam rangka meningkatkan kepatuhan dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Nelson menambahkan, sasaran operasi ini meliputi segala bentuk potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata yang dapat menghambat dan mengganggu KAMSELTIBCARLANTAS serta penyebaran Covid-19.
Dengan berpedoman pada sasaran tersebut diatas maka lanjut Nelson, diharapkan operasi keselamatan tahun ini dapat menekan jumlah korban fatalitas Laka Lantas, meminimalisir kemacetan lalu lintas, meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 serta terwujudnya KAMSELTIBCARLANTAS yang mantap, pungkasnya.
Kasatlantas Polres Sikka, AKP Firamuddin (Foto: Frans Dhena)
Terpisah, Kasatlantas Polres Sikka, AKP Firamuddin kepada WahanaNews-NTT.co mengatakan, ada 7 (tujuh) prioritas pelanggaran yang ditindak pada operasi terpusat Kepolisian yang dilaksanakan di seluruh jajaran Polri.
Polda NTT dan jajaran dengan sandi operasi yakni Operasi Keselamatan Turangga 2023 lanjut Firamuddin, dimana 7 (tujuh) prioritas ini sangat dominan memicu terjadinya kecelakaan yang berkibat fatal.
7 (tujuh) prioritas pelanggaran yang ditindak tersebut antara lain, pengendara ranmor sambil memegang handphone, pengendara mabuk atau dibawah pengaruh alkohol, melawan arus lalu lintas, tidak mengenakan helm, pengendara anak dibawah umur, berboncengan lebih dari satu orang, dan tidak mengenakan sabuk pengaman.
Firamuddin berharap, dengan sasaran 7 prioritas ini bisa menekan dan meminimalisir korban fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas.
Untuk itu ia menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya bagi pengguna kendaraan bermotor (ranmor) agar tetap mematuhi aturan berlalu lintas dan selalu berhati-hati di jalan apalagi di musim hujan saat ini dimana banyak kondisi jalan yang licin dan kabut yang bisa mempengaruhi jarak pandang. “Keselamatan yang utama dan pertama,” ungkap Firamuddin. [frs]