Antonius pun pergi dengan seseorang dari mereka untuk meminta uang ke keluarganya yang masih berada kiosnya. Setelah mendapatkan uang Rp. 350 ribu, mereka pun kembali ke tempat kejadian dimana komplotan tersebut sedang menunggu. Saat berjarak kurang lebih 20 meter dari komplotan yang sedang menunggu mereka, Antonius pun berbalik dan lari pulang.
Melihat itu, mereka lalu mengejar Antonius menggunakan sepeda motor. Antonius pun lari menuju ke arah SMAN 2. Saat itu di SMAN 2 sedang mengadakan pertandingan bola. Ia lalu meminta bantuan kepada beberapa anak sekolah untuk mengantarkannya ke rumahnya. Usai tiba di rumahnya dan bercerita kepada keluarganya, Antonius didampingi keluarganya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Alok.
Baca Juga:
Sempat "Dibegal" KPU Tapteng, Peluang Masinton-Mahmud Ikuti Kontestasi Pilkada 2024 Terbuka Kembali
Secara terpisah, Kapolsek Alok, Ipda. Daniel Melky Tunu, dikonfirmasi media, Senin (11/04/2022) membenarkan bahwa Tim dari Polres Sikka dan Polsek Alok telah mengamankan lima terduga pelaku.
“Tadi malam pelaku diamankan di Polres dan baru tadi pagi dilimpahkan ke Polsek Alok. Untuk sementara kami masih melakukan pendalaman terhadap para terduga pelaku,” terangnya.
Ditanya apakah korban dan pelaku saling mengenal, Melky mengatakan bahwa pengakuan korban sama sekali tidak mengenal para pelaku. “Menurut korban, bahwa ia dimintai uang Rp. 150 ribu dan handphonenya diambil. Untuk motif pelaku kita masih dalami sebab kita belum mengambil keterangan dari para pelaku,” jelasnya menambahkan bahwa para pelaku rata rata berusia 17 tahun, sedangkan salah seorang diantaranya belum genap 17 tahun. [frs]