Menurut dia, jika hal ini tidak dilakukan dan hanya membiarkan pada sektor kesehatan saja, maka ancamannya sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi.
Hyronimus menjelaskan, jika persoalan ini hanya dilakukan dari sektor kesehatan saja maka masalah ini hanya akan bisa teratasi 25 hingga 30 persen saja, karena sambung dia, penyakit-penyakit tersebut sangat berhubungan dengan determinan lingkungan dan determinan perilaku.
Baca Juga:
Sekjend Gerindra Akui Agenda Pertemuan Prabowo dengan Megawati
Kabid PPM Bapelitbang Sikka, Hironimus Laja ketika memantau Penandatanganan Komitmen Bersama dalam rangka Eliminasi ATM di Kabupaten Sikka.
Dengan demikian lanjut Hyronimus, kedua determinan ini bisa berubah tergantung pada intervensi sektor-sektor non kesehatan, sehingga selama kita tidak menggerakkan sektor-sektor non kesehatan maka kita hanya berharap pada 25 sampai 30 persen hasil maksimal dari sektor kesehatan. “Jadi forum ini betul-betul sangat diperlukan,” pungkasnya sembari berharap agar forum tersebut langsung dikomandani oleh kepala wilayah (Bupati-red).
Baca Juga:
Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo Menunggu Hari Baik Tanpa Jadwal Pasti
Lebih lanjut Hyronimus mengingatkan, jika tidak semua terlibat dalam mengantasi masalah ATM ini maka tentunya akan menjadi masalah besar.
Saat yang sama, Kepala Bapelitbang Sikka melalui Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Masyarakat, Hironimus Laja dalam keterangannya mengatakan, pertemuan kemitraan lintas sektor ini dilakukan dalam rangka mengeliminasi atau mengurangi prevalensi kesakitan sesuai target dari RPJMD.
Para Pemateri dalam Pertemuan Kemitraan Lintas Sektor.