NTT.WahanaNews.co, Sikka - Akademi Keperawatan (Akper) St. Elisabeth Lela kembali menggelar acara Wisuda, Pengambilan Sumpah dan Pengukuhan Sumpah Profesi Lulusan Diploma III Ahli Madya Keperawatan Tahun Akademik 2022/2023, bertempat di Kherubim Convention Hall Maumere, Jumat (15/12/2023).
Pantauan WahanaNews-NTT.co, turut hadir dalam acara tersebut, Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera, Uskup Maumere, Mgr. Martinus Edwaldus Sedu, Ketua PPNI Cabang Maumere, Kaban Kesabangpol Sikka, Silvester Saka, para orang tua Winisuda serta undangan lainnya.
Baca Juga:
Dandim 0420/Sarko Hadiri Rapat Koordinasi Persamaan Persepsi STTP Kampanye di Aula Wirasatya Polres Merangin
Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera dalam sambutannya memberikan apresiasi dan motivasi kepada 42 winisuda Akper St. Elisabeth Lela.
“ Atas seluruh prosesi hari ini, puncaknya di Tahun Akademik 2022/2023 dengan wisuda hari ini, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Akper Lela, Ibu Direktur, Wakil Direktur, Tenaga Dosen dan semua Tenaga Kependidikan yang sudah melaksanakan pendidikan secara baik dan hari ini bisa melaksanakan wisuda,” ucap pria yang biasa disapa Alvin Parera ini.
Baca Juga:
Sah..!! Akper St. Elisabeth Lela Berubah Status Jadi STIKES
Alvin juga mengapresiasi prestasi Akper Lela yang sudah mulai go internasional dengan menempatkan lulusannya untuk bekerja ke luar negeri dan rata-rata tunggu untuk mendapatkan pekerjaan tidak lebih dari 6 bulan.
“ Kami juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas begitu banyak prestasi yang sudah dilakukan oleh Akper bahkan kerja sampai ke luar negeri. Tidak gampang itu, dan rata-rata tunggu tidak lebih dari 6 bulan, luar biasa itu,” ungkap Alvin menambahkan.
Menurut dia, tantangan ke depan adalah bagaimana keberlanjutan dari Akper St. Elisabeth Lela. Alvin berharap agar dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki Pemda Sikka maka dukungan berupa hasil riset dari Akper Lela yang bisa dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang tepat sangat ia harapkan.
Alvin menyebutkan, masalah stunting dan kemiskinan masih menjadi perhatian serius yang harus diselesasikan. Hal ini terjadi karena upaya yang dilakukan kurang berdasarkan riset.
Uskup Maumere, Mgr. Edwaldus Martinus Sedu ketika Menyerahkan Kenang-kenangan kepada Winisuda Terbaik Ketiga.
Karena itu, ke depanya Pemda Sikka akan memperbanyak Tenaga Fungsional Perencana dibawah koordinasi Litbang, sedangkan Bappeda sebagai Developmentnya, sehingga kampus-kampus yang ada di Sikka ini akan menjadi pendukung utama unsur Litbang.
Dengan demikian sambung Alvin Parera, kita akan ada tim riset yang digabungkan dari seluruh kampus yang ada di Sikka ini menjadi Tim Riset Daerah agar upaya yang dilakukan itu tepat berbasiskan riset bukan asumsi, kecenderungan atau analisis politik yang lebih tinggi.
Karena itu, Akper Lela dan semua kampus yang ada di Sikka akan menjadi pemangku kepentingan buat pemerintah, menjadi Pentahelixnya untuk merumuskan bagaimana kebijakan yang tepat. “ 2024 kami akan mulai mencoba melaksanakan ini,” ketus Alvin.
“ Sehingga dengan kehadiran Akademi Perawat dan Kampus-Kampus yang lain dalam melakukan tentu menjadi referensi untuk pengambilan kebijakan di daerah ini.” pungkasnya.
Pemerintah terus mendukung dan memfasilitasi atas inisiatif besar ini lanjut Alvin dengan berbagai kebijakan termasuk juga dukungan kepada mahasiswa dalam bentuk anggaran melalui beasiswa prestasi yang akan kembali berjalan di tahun mendatang.
Pekerjaan Paling Unik dan Tidak Mudah
Lebih lanjut Alvin mengatakan, menjadi perawat sebenarnya pekerjaan yang paling unik, namun tidak semua mau jadi perawat, tidak banyak orang yang mau memilih pekerjaan sebagai perawat karena menjadi perawat itu tidak mudah sembari mengingatkan seorang perawat juga harus memiliki kepedulian.
Masa depan yang cerah, prestasi kerja yang luar biasa tentu itu menjadi impian semua orang, tetapi ilmu saja tidak cukup namun harus beradab. Adab dengan Tuhan, adab dengan orang tua, adab dengan teman, adab dengan sesama itu paling penting. “ Kita semua ini sama dalam pendidikan, tetapi hari ini menjadi orang yang sopan, santun, ramah sangat sulit sekali,” ungkap Alvin Parera.
Ada 3 hal yang paling penting dalam hidup yakni, Iman, Adab dan Ilmu, pesan Alvin Parera mengingatkan ke-42 Winisuda St. Elisabeth Lela. “Kita pintar tapi attitude kita kurang baik itu juga di tempat kerja tidak laku. Ini menjadi tantangan bagi semua perawat,” tandas dia.
Di akhir arahan dan motivasinya, Alvin mengingatkan, jadilah orang yang bernilai di tempat kerja dengan menempatkan diri secara baik dan benar dengan memberikan dampak positif, karena bagi Alvin Parera nama Akper Lela sudah menjadi nilai Historis yang harus tetap dijaga. Perawat Lela sudah terkenal sampai dimana-mana. “ Orang selalu mengcopire bahwa perawat di Lela itu selalu lebih bagus, jadi kamu harus jaga itu. Citra ini harus dijaga,” pungkasnya tutup. [frs]