WahanaNews-NTT | Pengerjaan ruas jalan di Kabupaten Sikka hingga tahun 2022 mengalami peningkatan sebesar 7 persen. Tak bisa dipungkiri bahwa Dana Pinjaman Daerah (PEN) ikut berkontribusi terhadap peningkatan pengerjaan ruas jalan ini.
Informasi yang diterima media ini menyebutkan bahwa, hingga akhir tahun 2022, panjang total ruas jalan kabupaten di Kabupaten Sikka mencapai 844,25 kilometer (km). Jumlah tersebut belum termasuk ruas jalan baru yang belum diberi nama.
Baca Juga:
Gara-Gara Jaringan Internet, Puluhan Siswa SD di Doreng Jalani ANBK di Pusat Kota Maumere
Data Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sikka mencatat, dari total 844,25 km, kondisi ruas jalan dengan kategori baik mencapai 375,34 km (44,6%). Ruas jalan dengan kategori sedang mencapai 161,301 km (19,1 %). Sedangkan ruas jalan dengan kategori rusak ringan mencapai 108,549 km (12,9 %), dan yang masuk kategori rusak berat mencapai 199,055 km (23,6 %).
“Pemkab Sikka melalui Dinas PUPR telah melakukan upaya penanganan terhadap kondisi ruas jalan yang ada khususnya di 32 ruas jalan berdasarkan kategori; mulai dari kategori sedang ke baik, kategori rusak ringan ke sedang, kategori rusak berat ke rusak ringan. Total yang sudah ditangani meningkat sebesar 7 %, termasuk pengerjaan yang bersumber dari Dana Pinjaman Daerah,” Jelas Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Sikka, Silvester Iku, Selasa (10/01/2023.
Adapun 32 ruas jalan yang ditangani yakni lanjut Sil Iku, ruas jalan Wolofeo - Woloara, Paga - Nuasede, Tanangalu - Peipenga, Bistio - Nuaria, Lambalena - Sokoria, Kaliwajo (Simpang Lekebai) - Wololangga, Lekebai - Wololangga, Liafua - Nabe, Riipua - Nirangkliung, Nangablo - Hagarahu, Patimoa - Arawawo.
Baca Juga:
Sikka Tak Dapat Jatah Dana Infrastruktur Jalan Tahun 2023
Ruas jalan Lela - Kojapadu, Key - Riit, Nita - Riit, Magepanda - Ladubewa, Simpang Koting - Simpang Puho, Uwa - Kesokoja, Wolomarang - Aimitat, Ihigetegera - Tadagahar, Namangkewa- Baomekot, Riidetut - Hewokloang, Riidetut - Ipir, Bola - Sikka, Bola - Hale, Hale - Kilawair, Waiara - Lakakotat, Waigete - Galit, Talibura - Napungmai, Boganatar - Wailamung, Hikong - Werang, Pemana - Ngolo, dan Kisa - Magepanda.
“Adapun model penanganan yang dilakukan yakni meliputi perkerasan dengan lapisan batu, pasir (makadam), perkerasan beton, perkerasan dengan telford (kerikil) dan juga tanah. Penanganan infratsruktur jalan tentunya sangat bergantung pada anggaran. Dengan kondisi anggaran yang ada Pemkab Sikka melalui Dinas PUPR tetap berupaya memberikan pelayanan maksimal bagi masyarakat,” jelasnya. [frs]