"Saya minta agar Ormas Pemuda Pancasila ini harus tampil nyata tidak sembunyi-sembunyi lagi. Tampil dengan program yang nyata dalam menjawab kebutuhan masyarakat," pinta Marius, advokat senior di NTT itu.
Menurut dia, Ormas Pemuda Pancasila tidak sekadar sebagai organisasi tongkrangan saja, tetapi organisasi ini harus mampu membawa perubahan sesuai konteks kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Ormas Pemuda Pancasila harus menjadi yang utama dari yang pertama.
Baca Juga:
60 Kader Pemuda Pancasila Lolos Pileg 2024, Bamsoet: Bukti Kompetensi di Arena Politik
Sementara itu, Ketua Bidang Kerohanian Ormas Pemuda Pancasila Provinsi NTT, Romo Enos Dau, Pr menegaskan, sebagai Imam Katolik pihaknya mempunyai aturan untuk tidak terlibat dalam politik.
"Sebagai Imam kami punya tanggungjawab moral untuk mengawal dan hadir ditengah-tengah umat atau masyarakat. Karena itu, saya mendoakan agar Ormas Pemuda Pancasila ini menjadi Ormas yang berjalan di rel yang benar," ujar Romo Enos.
Baca Juga:
Daftar 48 Anggota DPR RI dan 14 DPD RI Terpilih dari Kader Pemuda Pancasila
Romo Enos mengatakan, Ormas Pemuda Pancasila sangat terkenal dengan 3 O yakni, otot, omong dan otak. Dalam perkembangan zaman harus modifikasi 3 O ini sesuai dengan konteks.
"Kami memberikan tips-tips kerohanian, sehingga Ormas Pemuda Pancasila ini harus beretika. Harus sabar untuk mengatasi semua persoalan yang ada, apalagi kita ingin melawan ideologi komunis. Jadi kita juga harus netralisir situasi dan karena itu kita perlu wadah untuk lawan radikalisme. Saya dukung organisasi ini agar dapat berjalan dengan baik. Jika ada masalah, mari kita bertutur dengan baik," imbuhnya.
Usai rapat konsolidasi dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab serta ramah tamah dan sesi foto bersama para pengurus Ormas Pemuda Pancasila Provinsi NTT. [frs]