WahanaNews-NTT | Proyek Peningkatan Jalan Nangablo-Hagarahu hingga kini belum juga dikerjakan, padahal sudah 8 (delapan) bulan papan nama proyek ini terpasang dan bahkan Nomor Kontrak Kerja proyek tersebut juga sudah dikantongi pihak kontraktor.
Hal ini menimbulkan pertanyaan sekaligus kecaman serta keresahan dari masyarakat yang melintasi ruas jalan tersebut.
Baca Juga:
Pelaksana Diduga Sembunyikan Papan Proyek Saluran Uditch Gardu Asem
Mantan Ketua BPD Mahebora, Silvester Nong Oris Blolon kepada WahanaNews.co, Rabu (27/07/2022) mengeluhkan hal ini.
Menurutnya, masyarakat sudah resah dan sangat sulit melewati jalan tersebut karena sebagian besarnya sudah rusak parah dan hampi-hampir tidak bisa lagi dilalui jika menggunakan kendaraan bermotor.
Dia pun menyayangkan, meski ruas jalan ini sudah dianggarkan dan papan nama proyek tersebut sudah dipasang namun hingga kini belum juga dikerjakan oleh pihak kontraktor.
Baca Juga:
Polemik Dana Pinjaman Daerah Sikka 216 Miliar, Antara Dusta dan Pujian Palsu Robi Idong Terhadap Anggota DPR RI Dapil NTT I
“Sebagai warga masyarakat yang sehari-hari melewati ruas jalan tersebut, saya merasa kesal karena sampai saat ini pihak kontraktor belum juga mengerjakannya, padahal sudah ada papan nama proyek yang anggarannya dari dana PEN,” ungkapnya kesal.
Pria yang biasa disapa Oris ini mengatakan bahwa peningkatan ruas jalan Nangablo-Hagarahu ini dibiayai dari dana PEN dengan pagu anggarannya senilai kurang lebih Rp. 900 juta.
Salah satu titik ruas jalan Nangablo-Hagarahu yang terlihat rusak parah (Foto: Frans Dhena)