"Harapan saya, penyambungan listrik ini dapat mendorong masyarakat meningkatkan taraf hidupnya dengan menggunakan listrik dari PLN," ujarnya.
Egusem juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan listrik. Apabila ada gangguan listrik, masyarakat diminta segera melaporkannya ke PLN.
Baca Juga:
Pastikan Jalan Nasional dan Jembatan di Sulsel Siap Dilalui Selama Nataru, Kementerian PU: 96,45% Dalam Kondisi Mantap
"Tolong bapak mama yang memiliki pohon yang dekat atau kena jaringan jangan dilakukan pemotongan sendiri, harus melaporkan ke PLN agar tim PLN yang memotongnya dan seluruh warga juga harus mengijinkan kabel listrik lewat," tambahnya.
Matheos, warga Desa Fatuulan menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak PLN.
"Baru beberapa hari ini listrik sudah menyala dan saya sangat merasa senang. Saya 18 tahun di Kupang dan sekarang tinggal di kampung halaman selama 52 tahun akhirnya menikmati listrik,” ucapnya.
Baca Juga:
Tinjau Tol Solo - Yogyakarta, Menteri Dody: Segmen Klaten - Prambanan Dibuka Fungsional Mendukung Kelancaran Nataru 2025
Berdasarkan data PLN, dalam upaya menyambungkan listrik di Desa Fatuulan, PLN melakukan sejumlah investasi senilai Rp 5 miliar.
Dana itu dialokasikan untuk pembangunan Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 7,82 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 15,92 kms, dan 4 buah gardu dengan total 200 kiloVolt Ampere (kVA).
Dalam 1 tahun terakhir, Rasio Elektrifikasi di NTT khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan meningkat sebanyak 1,77 persen, dari 68,85 persen, menjadi 70,62 persen. Adapun, RE Provinsi NTT meningkat menjadi 88,96 persen dari yang sebelumnya 87,62 persen. [dny]