Keduanya saling terhubung.
Taman Nasional Komodo yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1991 ini terdiri dari Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Padar, dan beberapa pulau lain di sekitarnya.
Baca Juga:
Dear Traveler, Berikut 4 Destinasi Wisata di Flores Barat yang Wajib Didatangi
Kehadiran komodo (Varanus komodoensis) yang merupakan kadal raksasa di dunia ini pertama kali diliput dalam jurnal ilmiah pada tahun 1912.
Jurnal tersebut ditulis oleh Pieter Antonie Ouwens, Direktur Museum Zoologi Bogor.
Penemuan tersebut menjadi awal mula eksistensi Labuan Bajo di mata dunia karena banyak turis dan ilmuwan yang datang untuk melihat langsung ora, sebutan komodo dari warga lokal.
Baca Juga:
Wamenparekraf: Komodo Travel Mart Dorong Pengembangan Pariwisata di NTT
Dilansir dari situs resmi Pemkab Manggarai Barat, selain melihat hewan purba Komodo, pengunjung bisa wisawatan dapat menyusuri berbagai pulau-pulau yang ada di sekitar Labuan Bajo, mulai dari Pulau Seraya, Pulau Bidadari, Pulau Padar, Pulau Sabolo dan Kanawa.
Di bagian selatan labuan bajo terdapat rute menuju ke pulau rinca di mana pada saat senja datang terlihat banyak kelelawar bertebarangan.
Selain wisata bahari, ada juga wisata air terjun yaitu Airt Terjun Cunca Wulang di kawasan hutan Mbeliling.