Bupati Hendrik Mambor memaparkan, persoalan yang ada di Kabupaten Teluk Wondama cukup kompleks, terutama perihal infrastruktur akses antardesa.
Sampai saat ini akses jalan dari desa ke desa masih sangat sulit dan belum bisa ditembus dengan kendaraan.
Baca Juga:
Pj Bupati Dairi Terima Penghargaan Pengembangan TTG dari Kemendes PDTT RI
Umumnya akses antardesa di sana hanya bisa ditempuh 4-7 hari dengan jalan kaki sehingga banyak masyarakat yang merasa belum merdeka.
Hendrik melanjutkan, dari total 75 desa di Kabupaten Teluk Wondama, setidaknya ada 40 desa yang masih belum memiliki infrastruktur jalan hingga sekarang.
Padahal, jika persoalan infrastruktur jalan ini bisa teratasi, dampaknya sangat menguntungkan untuk prospek Teluk Wondama ke depan.
Baca Juga:
Program Beasiswa Kuliah Anak Transmigran dari Kemendes PDTT
“Memang dari segi geografis kami butuh biaya yang tidak kecil, dana daerah tidak bisa (mengatasi). Tapi saya melihat prospek ke depan, (jika infrastruktur jalan baik) masyarakat di wilayah ini akan sangat bagus,” ungkapnya. [dny]