WahanaNews-NTT | Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendesa PDTT) Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim berkomitmen akan memprioritaskan infrastruktur jalan antardesa di kawasan Indonesia Timur.
Komitmen ini dilontarkan Gus Halim saat menerima keluhan mengenai kurangnya akses jalan dari Bupati Teluk Wondama, Hendrik S. Mambor.
Baca Juga:
Pj Bupati Dairi Terima Penghargaan Pengembangan TTG dari Kemendes PDTT RI
Kementerian Desa PDTT pun akan memperkuat data tentang daerah-daerah Indonesia timur pada umumnya karena sulitnya akses jalan ini ada di banyak kabupaten dan provinsi.
Gus Halim berkomitmen untuk memperkuat basis data, menentukan status, dan mengidentifikasi kebutuhan di masing-masing desa.
“Pak Bupati diperkuat datanya, jalan antardesa berapa yang begitu. Saya prihatin sekali itu kalau kita masih harus berjalan kaki empat hari, itu kan wajar kalau kita bilang belum merdeka,” ujarnya.
Baca Juga:
Program Beasiswa Kuliah Anak Transmigran dari Kemendes PDTT
Lebih lanjut Gus Halim menjelaskan, kasus seperti desa-desa di Kabupaten Teluk Wondama harus diselesaikan dengan konsep jelas dan sesuai kondisi objektif di lapangan.
“Kita harus berpikir kondisi objektif di lapangan. Makanya, kita harus punya formula khusus karena saya yakin ini (Teluk Wondama) contoh kecil saja. Masih banyak di Papua, Papua Barat, NTT, dan lainnya. Jadi kita harus punya formula khusus penanganannya bagaimana, jadi spesifiklah," kata doktor honoris causa dari Universitas Negeri Yogyakarta ini.
Untuk mengatasi buruknya infrastruktur jalan dan akses antardesa ini Kemendes PDTT akan membuat standar.