Sebenarnya Waioti bisa memenangkan pertandingan jika dalam babak tambahan waktu mereka bisa memanfaatkan keunggulan dalam jumlah pemain akibat salah satu pemain belakang Maumere Muda mengalami cedera dan harus keluar lapangan, sementara tidak ada lagi pergantian pemain karena kehabisan kuota.
Tim Wasit yang bertugas dalam memimpin pertandingan partai awal Perempat Final. (Foto: Frans Dhena).
Baca Juga:
Adu Taktik Empat Tim Terbaik Rebut Tiket Final Dewi Sartika Cup I
Nampaknya keunggulan jumlah pemain ini tidak mampu dimanfaatkan anak-anak Waioti FC.
Anak-anak Maumere Muda sudah terlihat pasrah ketika mereka kekurangan dalam jumlah pemain. Mereka hanya bisa berharap jika terjadi adu pinalti, dan harapan itu pun terwujud.
Hingga babak tambahan waktu, tidak ada tambahan gol. Skor 2-2 membawa kedua tim harus saling uji nyali dalam tendangan pinalti. Waioti FC harus mengakui ketangguhan Maumere Muda dalam adu pinalti ini.
Baca Juga:
“Lumpuhkan” Keperkasaan Perseka Dengan Skor 3-1, Binter ke Perempat Final
Para pemain Maumere Muda sedang mendangarkan arahan pelatih Orlando L. saat jedah babak pertama. (Foto: Frans Dhena).
Pada babak adu pinalti keberuntungan tak berpihak kepada Waioti FC. Tengku F. Algaori jadi pahlawan Maumere Muda. Dia berhasil menangkap bola hasil eksekusi Muhidin Alfatah dan Djihan Irwanto. Hanya Raul Carvalho yang berhasil memperdaya Tengku F. Algaori.
Di sisi lain, penjaga Gawang Maumere Muda Veranus Nong Sama, tidak mampu menepis satu pun eksekusi pemain Maumere Muda. Adi Atep, Ritno Carvalho dan Jackson Tiwu sukses memperdaya Veranus Nong Sama. Cuma Indra Yahya yang gagal membuat gol karena sepakannya melambung diatas mistar gawang.