WahanaNews-NTT | Anggota Fraksi Golkar DPR RI, Melchias Markus Mekeng mengingatkan agar pemimpin jangan sibuk dengan urusan yang tidak jelas.
Hal ini disampaikan saat melakukan tatap muka bersama kurang lebih 1.000 orang simpatisan, konstituen dan kader partai Golkar di halaman kantor Yayasan Bapa Bangsa, Senin (14/02/2022) dalam rangka kunjungan kerja daerah pemilihan.
Baca Juga:
Jelang Idul Adha, Melchias Markus Mekeng Serahkan 15 Ekor Sapi Kurban Bagi Umat Muslim di Sikka
Melchias Markus Mekeng menyinggung soal tidak adanya perubahan di Kabupaten Sikka meski hampir menjelang 5 tahun kepemimpinan. Menurut dia, pemimpin yang jelas itu mestinya punya konsep dan target bagi daerah ini. Jangan menyibukkan diri dengan urusan yang tidak jelas.
“Yang ini, sekarang ini sibuk dengan segala macam yang tidak jelas, sudah mau 5 tahun ini tidak ada perubahan di Kabupaten Sikka ini,” tegas wakil rakyat 5 periode ini.
Melchi Mekeng yang juga adalah fungsionaris partai Golkar ini, sempat menyoroti soal penunjukkan dan penempatan Kepala Dinas yang tidak sesuai dengan kemampuan namun syarat dengan kepentingan tertentu seperti bekas tim sukses ataupun teman.
Baca Juga:
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Melchi Mekeng Bantu Banana Boat dan Kontainer UMKM Bagi Warga Balela, Larantuka
“Pemimpin yang pada saat dia terpilih menjadi pemimpin daerah, penunjukkan Kepala Dinas itu berdasarkan bekas tim sukses ataupun bekas temannya, bukan berdasarkan kemampuan, tidak akan maju ini daerah,” pungkasnya blak-blakan.
Melchi pun mengatakan bahwa, menjadi pemimpin itu tidak susah karena anggarannya sudah disiapkan oleh masyarakat melalui pajak yang dibayarkan, beda dengan pengusaha karena harus memiliki modal sendiri.
Sehingga kata dia, anggaran yang tidak penting didalam APBD itu diefisienkan dan dipakai untuk kegiatan yang lebih bermanfaat. “kita ini kedepannya harus pilih pemimpin yang demikian,” ajaknya.
Dalam kesempatan itu, Melchias Markus Mekeng sempat menyampaikan bagaimana harusnya menjadi pemimpin.
Menurut dia, pemimpin itu harus mampu berkomunikasi dengan baik dan tau berterima kasih. Dia pun memuji mantan Bupati Sikka, Drs. Sosimus Mitang karena sosoknya yang komunikatif, rendah hati, mau mendengarkan orang lain dan tau berterima kasih.
“Jangan kalau sudah dapat bantuan hilang, pada saat belum dapat bantuan saya mau kemana pun diikutin terus. Ini model-model pemimpin yang tidak jelas,” ungkap Melchi Mekeng.
Ia mencontohkan, Bupati Lembata setelah mendapatkan pinjaman daerah sebesar 250 milyar datang kepadanya dan bertemu sembari memberikan surat ucapan terima kasih, karena keterlibatan dirinya dalam memperjuangkan pinjaman daerah untuk Pemkab Lembata.
“Saya tidak butuh apa-apa, saya datang ke Lembata, Bupatinya jemput saya di pelabuhan dan berkeliling dengan saya. Yang disini potat (hilang), nanti kalau sudah butuh baru cari-cari saya,” tuturnya di hadapan ribuan simpatisan dan kader partai Golkar.
Melchias Mekeng kembali mengingatkan bahwa yang dia pikirkan adalah masyarakat Kabupaten Sikka, sehingga ia mesti memiliki tanggung jawab untuk ikut memperjuangkannya, jika tidak maka bisa dipastikan bahwa di Kabupaten Sikka tidak akan ada pembangunan.
Untuk itu, harapannya agar kedepan Kabupaten Sikka bisa berubah dengan mencari pemimpin berkarakter yang tidak memikirkan dirinya atau pun keluarga, tutupnya. [dny]