Lebih lanjut tutur Gabriel, program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, keluarga dengan membuka jalur komunikasi informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku sehingga masyarakat sadar dan mampu mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat melalui pendekatan pimpinan, bina sosial, dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan demikian ungkap Gabriel, masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri terutama pada tatanannya masing-masing.
Baca Juga:
Sah..!! Akper St. Elisabeth Lela Berubah Status Jadi STIKES
Saat yang sama, Direktur Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela, Maria K. Ringgi Kuwa dalam sambutannya saat upacara penyerahan 74 Mahasiswa KKN-PKM menyampaikan apresiasi dan terima kasih serta meminta dukungan kepada Camat Tanawawo, Pj. Desa Renggarasi dan seluruh masyarakat di Desa Renggarasi dalam seluruh proses pelaksanaan KKN-PKM di wilayah tersebut.
Direktur Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela, Maria K. Ringgi Kuwa (berdiri), ketika memberikan sambutan dalam acara pembukaan dan serah terima mahasiswa KKN-PKM, di Desa Renggarasi, Kecamatan Tanawawo.
Baca Juga:
Status Akper St. Elisabeth Lela Bakal Diubah Jadi STIKES, 2 Prodi Pertama dan Satu-Satunya di NTT Segera Dibuka
Maria Ringgi mengaku bahwa ini merupakan pengalaman pertama bagi para mahasiswa tersebut untuk berbaur dengan masyarakat.
Kegiatan KKN-PKM di Desa Renggarasi lanjut Maria diprioritaskan pada bidang kesehatan, meskipun nanti akan ada hal lain yang juga diperhatikan.
Lebih lanjut Maria Ringgi membeberkan sejumlah kegiatan yang akan dilakukan selama KKN-PKM di Desa Renggarasi, dimana akan diawali dengan kegiatan Pra SMD (Survei Mawas Diri). Untuk itu Ia berharap agar seluruh masyarakat bisa bersama-sama terlibat aktif dalam seluruh proses kegiatan KKN-PKM tersebut.