Disiplin model mental dimulai dengan memutar cermin diri atau persepsi diri; belajar untuk menggali gambar internal kita dari dunia. Hal ini juga termasuk kemampuan untuk melakukan learning full dimana orang mengungkapkan pemikiran mereka sendiri secara efektif dan membuat berpikir terbuka terhadap pengaruh orang lain.
Penyerahan Memori Kampus dari Rektor Lama kepada Ketua Badan Penyelenggara Pendidikan, Yayasan Unipa Maumere, Drs. Sabinus Nabu.
Baca Juga:
Wisudakan 583 Mahasiswa, Geri Gobang: Sinergi dan Keberlanjutan adalah Conditio Sine Qua Non Bagi Masa Depan Universitas Nusa Nipa
Ketiga, shared vision. Sabinus Nabu menjelaskan, membangun rasa komitmen dalam organisasi dengan mengembangkan gambaran bersama tentang masa depan yang akan diciptakan, prinsip dan praktek yang menuntun cara kita mencapai tujuan organisasi secara maksimal. Visi memiliki kekuatan untuk mendorong eksperimensi dan inovasi.
Lebih lanjut ujar Sabinus, Team Learning (pembelajaran tim). Pembelajaran dapat dianggap sebagai proses menyelaraskan dan mengembangkan kapasitas tim untuk menciptakan hasil yang anggotanya sungguh-sungguh menginginkannya.
Baca Juga:
Motivasi Kepada Calon Wisudawan, Prodi S1 Ilmu Keperawatan Unipa Maumere Gelar Sharing Alumni
Kata Sabinus Nabu, Ini didasarkan pada penguasaan pribadi dan visi bersama, tetapi ini tidak cukup. Orang harus mampu untuk bertindak bersama-sama. Ketika tim belajar bersama, Peter Senge menunjukkan, tidak hanya akan ada hasil yang baik bagi organisasi, anggota akan tumbuh lebih cepat dari yang bisa saja terjadi sebaliknya.
System Thinking (berpikir sistem); Cara pandang, cara berbahasa untuk menggambarkan dan memahami kekuatan dan hubungan yang menentukan perilaku dari suatu sistem. Suata pandangan cemerlang Pater Senge adalah dimana cara ia menempatkan teori sistem untuk bekerja.
Berpikir sistemik kata Sabinus Nabu, adalah landasan konspetual (The Fifth Discipline) dari pendekatannya. Ini merupakan lanjut dia merupakan disiplin yang mengintegrasikan orang menggabungkan mereka menjadi suatu tubuh yang koheren antara teori dan praktek. Kemampuam sistem teori untuk memahami dan mengatasi keseluruhan, baik insentif dan sarana untuk mengintegrasikan disiplin ilmu.