Informasi adanya kejadian tersebut kata Semuki, setelah ada seorang warga binaannya yang adalah rekan sekamarnya hendak ke toilet lalu melihat Ignasius sedang dalam posisi gantung diri.
Melihat itu, rekannya langsung menyampaikan peristiwa tersebut kepada petugas, dan saat itu juga langsung ditolong. Menurut dia, saat melakukan pertolongan denyut jantungnya masih berdetak, tandas Anton Semuki.
Baca Juga:
Rekontruksi Panca Darmansyah Peragakan Upaya Bunuh Diri Berulangkali Tapi Gagal
Dikisahkan, satu tahun belakangan ini korban sering menyampaikan kepada rekan-rekannya bahwa kepalanya sakit dan bahkan dalam bayangannya ada yang mau membunuh dan menikamnya.
Menurut Kepala Rutan ini, bahwa sebelum melakukan percobaan bunuh diri ini, pada pagi harinya korban sempat meminta pamit kepada teman-temannya.
“Tadi pagi pun dia masih dengan teman-temannya, dia pamit ke teman-temannya. Dia minta maaf semua-semua, saya juga mau jalan,” ucap Semuki meniru pernyataan warga binaan lainnya.
Baca Juga:
Viral Ibu Diduga Hendak Buang Bayi di Rel Kereta Api Stasiun Pasar Minggu
Rutan Kelas II B Maumere Fasilitasi Pemulangan Jenasah
Terhadap warga binaan yang meninggal dunia ini, pihak Rutan Kelas II B Maumere telah memfasilitasi semua proses pemulangan jenasah Ignasius Ile sampai ke kediamannya di Desa Runut, Kecamatan Waigete.
“Setelah kita mengantar ke rumah sakit tadi, kita sebagai pihak penanggung jawab dalam hal ini Rumah Tahanan Negara Kelas II B Maumere, kita menyelesaikan dan kita punya itikad baik untuk menghantar jenasah ini hingga ke rumah duka,” ungkap Anton Semuki.