Alberth yang saat itu didampingi juga istri dan keempat orang anaknya mengaku bahwa hampir setiap tahun gubuk yang mereka tempati itu selalu difoto oleh aparat desa dan kepada Albert aparat desa ini berulang-ulang kali mengatakan akan mendapatkan bantuan rumah layak huni.
" Sudah puluhan tahun kondisi rumah kami tidak layak dan sering aparat desa datang foto dan selalu bilang kami akan mendapatkan bantuan rumah layak huni," ungkap Alberth sembari mengusap matanya.
Baca Juga:
Pjs Bupati Labura Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Banjir
Alberth mengisahkan, demi mendapatkan bantuan itu, ia dan istrinya bahkan sampai di panggil ke balai desa Helebeik untuk menandatangani persyaratan.
Saat penandatangan itu lanjut Alberth hadir juga Camat Lobalain, namun pada akhirnya bantuan rumah tersebut di alihkan ke orang lain, ungkapnya penuh kesal.
Dengan usai yang sudah cukup tua dan memiliki 4 orang anak yang masih kecil, Alberth merasa bahwa ia dan keluarganya bukan lagi warga Rote Ndao. Pasalnya, Alberth dan keluarga selalu diberi harapan palsu oleh pemerintah Desa Helebeik.
Baca Juga:
Perkara Korupsi, Eks Wali Kota Tual Divonis Satu Tahun Enam Bulan Penjara
Saat yang sama, salah satu warga Helebaik yang dimintai keteranganya membenarkan bahwa rumah milik Albert memang belum lama ini roboh, karena memang kondisi rumah sudah miring parah, ungkap warga yang tidak mau namanya disebutkan.
Ketika dimintai keterangan lanjutan, warga ini tak mau melanjutkan pembicaraan karena turut prihatin dan sedih. [frs]