Saat ini Indonesia masih dipandang dunia sebagai negara yang tingkat korupsinya luar biasa, bahkan lanjut Neff, termasuk Kota Kupang. Hal ini juga berpengaruh kepada investasi yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Neff menegaskan, inilah saatnya untuk menentukan pilihan dengan memilih pemimpin yang berintegritas ke depannya. "Gunakan hati nurani serta nalar. Tidak usah melihat jabatan atau pangkatnya, lebih baik track recordnya baik. Itu yang harus didahulukan,” tegas Ketua umum IPF ini.
Baca Juga:
Bawaslu Jakarta Barat Minta Ormas Aktif Mengawasi Tahapan Pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta
Dia mengingatkan, kalau sampai salah memilih akan menjadi masalah besar. Karenanya, jika mau Wali Kota terpilih nanti sesuai dengan keinginan masyarakat, pilihlah kandidat yang berani, independen, rekam jejaknya jelas dan tidak memiliki masalah dalam lingkaran kekuasaan, tandas Neff.
Ia menerangkan bahwa, seorang pemimpin haruslah yang memiliki jiwa ‘patos’, yaitu merasakan penderitaan orang lain dan kepekaanya sangat tinggi atas masalah yang diderita masyarakat. “Pimpinan harus mampu menerima signal yang menjadi problema masyarakat luas. Jika salah pilih, maka sama saja bunuh diri,” ujarnya.
Maka, beberapa catatan yang harus menjadi pertimbangan yakni, rekam jejak yang bersih dan paham akan permasalahan korupsi. Tidak ada catatan kelam atas pelanggaran hak asasi manusia. Tidak pernah ada catatan terima uang guna kepentingan asing dan kekuasaan serta kapitalis. Serta tingkat kematangan psikologis juga harus menjadi perhatian, pungkas Neff.
Baca Juga:
Peran Ormas Penting dalam Sosialisasi Tahapan Pilkada Serentak di Sulawesi Utara
“Masyarakat harus menggunakan hati nuraninya dan memilih yang benar-benar memiliki integritas,” tegas Ketua umum IPF lagi.
Jangan sampai hanya menjadi tukang monitoring. Hal ini akan menjadi ancaman dalam gaya pemimpin yang integritasnya tinggi“Jika sampai gagal menyaring mana yang baik dan buruk,” katanya.
Melihat situasi saat ini, dimana korupsi telah merembah berbagai sektor, maka sebagai Ketua umum IPF berharap pemimpin ke depan dapat mendengarkan suara rakyat yang sesungguhnya. Kuncinya sekarang ini berada di tangan Masyarakat Kota Kupang. [frs]