NTT.WahanaNews.co-Sikka| Rombongan pertukaran pelajar SMA Swasta Katolik Bhaktyarsa (SMABHAK) akhirnya tiba kembali di Maumere, setelah kurang lebih 3 minggu menjalani studi banding di SMA Holy Spirit of Tagbilaran Bohol Filipina Selatan. Mereka disambut antusias oleh seluruh Civitas Akademika SMAS Katolik Bhaktyarsa.
Sr. Marselina Lidi, SSpS selaku Kepala Sekolah yang juga ikut dalam rombongan tersebut mengaku bangga sekaligus memberikan apresiasi kepada semua pihak atas seluruh proses yang dijalani sejak keberangkatan hingga tiba kembali di Maumere.
Baca Juga:
Ikut Dalam Rombongan Pertukaran Pelajar ke Philipina, Rila dan Rado Mengaku Bangga, Orangtua: Terima Kasih SMA Bhaktyarsa
"Terimakasih banyak untuk cintamu semua. Kami mengalami bahwa semua seremoni adat, semua berkat dan doa yang kami terima sejak awal sampai hari ini mendatangkan banyak mujizat dalam perjalanan kami. Mujizat terlalu banyak," ungkap Suster Marselina.
Ia kemudian mengisahkan pengalaman yang dialami ketika tiba di Filipina. Bagi Suster Marselina, tidak mudah membawa rombongan besar dengan usia yang masih dibawah umur.
Ungkapan suster dan pastor di Filipina mengatakan "suster kamu terlalu berani untuk melakukan program ini. Karena bukan hanya biaya tapi tentu banyak energi, banyak waktu, tentu tidak mudah untuk melakukan perjalanan ke luar negeri. Kami Misionaris yang pergi sendiri saja seringkali mengalami banyak kesulitan, apalagi dalam rombongan seperti ini, " tutur Suster Marselina mengaksentuasi ungkapan para pastor dan suster di Filipina.
Baca Juga:
Terapkan Kurikulum Merdeka, SMABHAK Maumere Jadikan Pertukaran Pelajar Sebagai Inovasi Berkelanjutan
Mewakili seluruh civitas akademika SMA Swasta Katolik Bhaktyarsa Maumere, Suster Marselina tak lupa menyampaikan terima kasih kepada Direktris Holy Spirit of Taqbilaran, para suster, para guru, siswa/siswi, teristimewa para orang tua angkat juga saudara/saudari angkat," ujarnya.
Suster Marselina memastikan bahwa, kehadiran siswa/siswinya di dalam keluarga angkat tersebut mampu berdampak positif terhadap kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris.
Hal positif lainnya yang dirasakan adalah ketika siswa/siswinya ini mendapatkan pujian dari orang tua angkat terkait dengan karakter. "Kami sudah sukses dan kami akan menceritakan ini dalam kehidulan kami setiap hari," imbuh Marselina.
Untuk memastikan kesuksesan itu, Suster Marselina selaku Kepala Sekolah meminta kepada para gurunya untuk melihat dan memantau perubahan dari 9 peserta didiknya yang telah kembali dari pertukaran pelajar di Filipina itu. [frs]