WahanaNews-NTT | Belum lama pandemi Covid -19 berakir, kini masyarakat kabupaten Ende kembali dibuat frustasi dengan naiknya berbagai harga kebutuhan pokok,( Minyak Tanah dan Beras).
Beras yang semulanya dijual dengan harga Rp 9 ribu/Kg, Kini harganya naik sampai sekitar Rp 14 - 15 ribu/Kg, Sementara itu Minyak Tanah yang dijual melampau Harga Eceran Terendah HET (4000/liter).
Baca Juga:
Jokowi Pantau Harga Komoditas di Delimas Pasar Raya Lubuk Pakam
Melihat kondisi demikian Anggota DPRD Ende dari Fraksi Golkar Margaretha Sigasare merasa geram dan meminta kepada Polres Ende untuk Menindak tegas kepada para mafia.
"Kalau ada Mafia ya kita minta kepada pihak polres untuk tindak tegas,"ujar Megi usai Rapat Dengar Pendapat dengan kelompok masyarakat dan juga dari unsur pemerintah,pada Rabu (22/02/2023).
Terkait dengan harga, Legislator Golkar Meggy sapaan akrabnya meminta kepada pemerintah kabupaten Ende melalui Dinas Perindustrian dan perdagangan agar selalu sigap dalam merespon berbagai persoalan yang dialami masyarakat.
Baca Juga:
Cek Harga Bapok di Pasar Jatimulyo Lampung Selatan, Mendag: Harga Stabil, Stok Cukup
"Kita minta Disperindag untuk melakukan pengecekan kembali pendistribusian minyak tanah dari agen ke pangkalan supaya bisa mengatur harga dengan baik,"terangnya.
Lanjut Megi, bahwa saat ini DPRD Ende merekomendasikan kepada Disperindag terkait dengan harga minyak tanah, Yakni 4000/Liter dalam Kota dan 5000/liter Luar kota.
Diungkapkan bahwa secepatnya kebijakan ini akan segera diterapkan Disperindag.
Sementara itu berkaitan dengan kenaikan harga beras yang melambung hingga 14-15 ribu Megy mengatakan sudah berkoordinasi dengan pihak Bulog Ende dan juga disperindag untuk melakukan operasi pasar.
"Kami minta kepada pemerintah melalui Satgas pangan untuk bergerak cepat dan melakukan operasi pasar secara masif,"ujarnya.
Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya kenaikan harga secara sepihak dan juga menjaga stabilitas harga beras Di pasar kembali normal.
Di samping itu Meggy mengingatkan kepada pihak Bulog dalam melakukan pendistribusian harus tetap menjaga stok beras agar tidak boleh sampai kosong,demi menjaga terjadinya bencana.
"Pihak Bulog harus mengatur proses pendistribusian agar stok beras di gudang jangan sampai kosong untuk mencegah terjadinya bencana yang emergency," tuturnya
Sementara itu kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan kabupaten Ende Mohammad Syahrir mengatakan bahwa saat ini pihaknya bersama dengan Bulog Ende melakukan operasi pasar murah.
"kita sudah melakukan operasi pasar murah dengan harga beras 9000/KG," ujarnya.
Dikatakannya bahwa saat ini pemerintah belum melakukan operasi pasar secara masif mengingat stok beras di gudang tersisa 75 Ton.
Kepala Dinas Perindag Kabupaten Ende, Mohammad Syahrir (Foto: Antonius Jata/Torres)
Dirinya meminta kepada masyarakat untuk jangan kwatir, pasalnya dalam waktu dekat pasokan Beras sebanyak 750 Ton akan tiba di Kota Ende,
"berdasarkan Imformasi dari kepala Bulog Ende bahwa dalam beberapa waktu kedepan ini akan datang lagi stok sebanyak 750 ton,"katanya
Terkait dengan minyak tanah yang dijual melampaui harga Eceran Terendah ( HET ) Syahrir menegaskan akan mencabut ijin jika ditemukan.
"Minyak tanah dijual sesuai harga HET 4000/liter, jika ditemukan ada yang jual diatas harga HET Akan dicabut ijinnya,"ungkapnya.
Dijelaskan nya bahwa penjualan minyak tanah diatas harga HET tidak bisa dibenarkan,karena sudah sesuai rekomendasi bahwa Harga Eceran Terendah yakni 4000/Liter.
Ia mengaku bahwa pihaknya mengalami keterbatasan personil, oleh karena itu dirinya meminta kepada masyarakat untuk ikut mengawasi dan melapur jika ditemukan penjualan minyak tanah seharga 5000-6000/liter.
Diimformasikan bahwa harga minyak tanah 4000/Liter untuk dalam kota sedangkan di luar kota dijual dengan harga 5000/Liter. [frs]