Baca Juga:
Visi-Misi Dijadikan Program Kampanye, Pj. Bupati Sikka: Harus Simetris dengan RPJPD
NTT.WahanaNews.co, Sikka| Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera memimpin Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Timbang 2024 bersama Forkompinda bertempat di Aula Egon Lantai 3 Kantor Bupati Sikka Jl. El Tari Maumere Rabu (17/01/2024).
Rapat koordinasi persiapan ini dihadiri oleh unsur Forkompinda yaitu, Nyoman Minggu dari KODIM 1603, Marsonasi dari POLRES Sikka, I Made S dari Lanal Maumere, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekda Sikka Fitrinita Kristiani, S.Sos, M. Si Kadis P2KBP3A Kabupaten Sikka Petrus Herlemus, dan pimpinan perangkat daerah yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Sikka dan tim konvergensi, para camat, para lurah, para Kepala Puskesmas, dan tamu undangan lainnya.
Dalam arahan pembukaan Rapat Koordinasi Persiapan Operasi Timbang Penjabat Bupati Sikka Adrianus Firminus Parera menegaskan perlunya menggunakan strategi dan metode yang cepat dengan melibatkan semua jajaran sehingga tercapai hasil yang baik untuk percepatan penurunan stunting. "
Baca Juga:
Penjabat Bupati Terima Salinan Keputusan Calon Terpilih Anggota DPRD Sikka dari KPUD
Dinas kesehatan dan DP2KBP3A harus menggerakan seluruh sumber daya yang ada dengan merumuskan metode yang tepat dalam operasi timbang Pebruari 2024 ini", tegas Penjabat Bupati Avrin Parera. Avrin juga menyampaikan operasi timbang 2024 akan didukung oleh satuan POLRES Sikka, Angkatan Laut dan KODIM Sikka yang memiliki jajaran sampai tingkat desa.
Kepala Dinas OPD Terkait Ikut dalam Rakor Persiapan Operasi Timbang Februari 2024.
"KehadiranTNI dan POLRES akan mendukung Operasi Timbang 2024 ini sesuai jadwal", papar Alvrin Parera. Dukungan TNI dan POLRI ini juga disampaikan secara langsung oleh utusan POLRES Sikka, KODIM 1603 Sikka, dan Pangkalan Angkatan Laut Maumere yang hadir pada rapat koordinasi Forkompinda ini. Untuk diketahui bahwa operasi timbang bertujuan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak melalui pengukuran tinggi badan, penimbangan berat badan, pengukuran lingkar lengan dan lingkar kepala untuk mendeteksi dini terjadinya masalah kekurangan gizi pada balita sehingga bisa segera dilakukan intervensi.
Operasi timbang juga merupakan cara efektif untuk menemukan masalah kekurangan gizi, gizi buruk, dan stunting. Selanjutnya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sikka Petrus Herlemus dalam pemaparan materinya menyampaikan data-data faktual yang menjadi acuan dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui operasi timbang nanti. Angka sutunting di Kabupaten Sikka pada posisi Agustus 2023 sebesar 15,3% atau naik 1,6 poin dari penimbangan Bulan Pebruari 2023 sebesar 13,8%. Berdasarkan data dan fakta 2023 yang dipaparkan dalam rakor ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Pertama, sasaran balita yang harus diintervensi untuk penurunan stunting di Kabupaten Sikka adalah 22.204, namun dari target sasaran ini jumlah yang diukur 21.710.
Jumlah kasus gizi buruk 210, gizi kurang 2.076, dan wasting 2.286. Kedua, data stunting berdasarkan cluster usia adalah: 0 - 6 bulan sebanyak 95, yang terdiri dari kasus baru 68 dan kasus lama 27. >6-23 bulan 893, yang terdiri kasus baru 396 dan kasus lama 497. 24 - 59 bulan 2.339, yang terdiri dari kasus baru 538 dan kasus lama 1.801.
Ketiga, sumber daya manusia dan kelembagaan untuk percepatan penurunan stunting sebagai berikut: Tim Percepatan Penurunan Stunting sudah terbentuk mulai dari tingkat desa/kelurahan sampai kabupaten. Tim Pendamping Keluarga(TPK) tersebar di 21 kecamatan dan 160 desa/kelurahan.
Penyuluh Keluarga Berencana(PKB), Pembantu Penyuluh Keluarga Berencana(PPKB), dan PPKB dan sub Pembantu Penyuluh Keluarga Berencana(Sub PPKB) sebanyak 649 orang, ada 25 puskesmas dan 662 posyandu.
Dari data yang ada ini menurut kadis Pengendalian Penduduk dan KB Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Sikka Peter Herlemus harus dimasimalkan dalam pelaksanaan Operasi Timbang Bulan Pebruari 2024 agar kasus stunting di Kabupaten Sikka bisa diturunkan dari angka 15,3% menjadi capaian di bawa target nasional yaitu 14% pada 2024.
Hal penting yang segera dilakukan menjelang Operasi Timbang Pebruari 2024 adalah menggecarkan penyebaran informasi kepada masyarakat melalui media yang ada yaitu dengan Talk Show dan spot iklan di Radio Suara Sikka dan media lainnya. Berdasarkan jadwal yang sudah ditetapkan Operasi Tibang Bulan Pebruari 2024 akan digelar sebagai berikut: 1 s/d 5 Pebruari 2024 pengukuran serentak di 662 posyandu, 6 s/7 pebruari sweeping sasaran yang tidak datang, 8 Pebruari rekapan tingkat TPPS desa/kelurahan, 9 pebruari rekapan TPPS tingkat kecamatan, 10 s/ d 11 Pebruari rekapan tingkat kabupaten, dan 12 s/d 20 Pebruari proses pengiputan.
Untuk menyukseskan Operasi Timbang 2024 di Kabupaten Sikka sesuai jadwal yang sudah ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka akan memaksimalkan Tim Gerak Cepat yang sudah dibentuk.
Tim Gerak Cepat ini terdiri dari Anggrek yang meliputi puskemas Nelle, Koting, Nanga, Wolofeo, Waigete. Mawar meliputi Puskesmas Boganatar, Wolomarang, Magepanda, Lekebai, dan Kewapante.
Melati meliputi Puskesmas Feondari, Habibola, Beru, Waipare, dan paga. Bogenvil, meliputi Puskesmas Tuanggeo, Palue, Watubaing, Hewokloang, dan Mapitara. Anyelir meliputi puskesmas Teluk, Nita, Bola, Tanarawa, Kopeta.
Untuk koordinasi kewilayaan DP2KB P3A Kabupaten Sikka telah membagi zona koordinasi sebagai berikut: Zona 1 meliputi Kecamatan Alok, Paga, Mego, dan Tana Wawo. Zona 2 meliputi Kecamatan Alok Timur, Palue, Koting, dan Magepanda. Zona 3 meliputi Kecamatan Alok Barat, Mapitara, Doreng, dan Bola. Zona 4 terdiri dari Kecamatan Nelle, Talibura, Waigete, Kewapante, dan Kangae, dan Zona 5 meliputi Kecamatan Nita, Lela, Hewokloang, dan Waiblama. [frs]