Pinjaman Daerah Tidak Memberikan Dampak Multipler Efek
Baca Juga:
Sugeng Riyanta Sedih Melihat Kondisi Warga Korban Premanisme
Fraksi PAN melalui pemandangan umum tersebut juga menyikapi kebijakan pemerintah daerah tentang Pinjaman Daerah untuk Pemulihan Ekonomi Daerah.
Menurut Frans Cinde, Fraksi PAN memahami bahwa kebijakan ini sama sekali tidak memberikan dampak multipler efek teehadap pertumbuhan ekonomi daerah.
Hal ini dapat dibuktikan dari target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,1%, namun realisasinya hanya sebesar 3,37% dikarenakan investasi Pinjaman Daerah tidak bersifat produktif sebagaimana semangat Pinjaman Daerah untuk Pemulihan Ekonomi Daerah, tutur Cinde.
Baca Juga:
Kondisi Rusak Parah, PT SAE Hadir Perbaiki Jalan di Marancar
Di sisi lain lanjut Frans Cinde, kebijakan ini akan membebankan kondisi keuangan daerah kita selama 6 tahun ke depan karena pemerintah tidak sanggup meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga harapan Fraksi untuk menciptakan primary balance jauh panggang dari api, sentil dia.
Pendapat Fraksi ini juga di dasarkan pada kondisi fisik sebagian besar kegiatan yang di danai dari Pinjaman Daerah, yang progres fisiknya masih sangat jauh dari harapan di lihat dari target waktu pelaksanaan yang sangat di ragukan, tandas Frans Cinde.
Sebagai contoh sebut Frans Cinde, pekerjaan fisik Rumah Sakit Pratama Doreng, pengadaan Water Gun di Desa Tuanggeo, Pekerjaan Ruas Jalan Bola-Hale, Pembukaan Jalan Baru Kisa-Magepanda, Pekerjaan Puskesmas Bola yang baru terealisasi 50%, Pekerjaan Kap Tering bak air di Dusun Baokrengot, Pekerjaan aspal yang belum diselesaikan sepanjang 1 kilometer di ruas jalan Patimoa-Arawawo. [frs]