Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo (Robi Idong) dalam sambutannya ketika membuka kegiatan ini mengaku senang dengan adanya Diskusi Publik dengan tema Pengembangan Nilai Ekonomi dari Nira Lontar dengan Pendekatan Industri di Kabupaten Sikka ini.
Robi Idong mengaku bahwa sebagai Kepala Daerah pihaknya mengikuti betul adanya pemanfaatan lontar sebagai nilai ekonomi serta tradisi budaya yang sudah ratusan tahun digeluti oleh masyarakat Kabupaten Sikka.
Baca Juga:
Hadapi Krisis Iklim Global di NTT, VCA Gelar Dialog Publik Bertajuk "Suara Bae Dari Timur"
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sikka juga memberikan dukungannya terhadap pengolahan nira lontar ini untuk dikembangkan melalui pendekatan industri melalui kebijakan-kebijakan baik dalam bentuk Peraturan Daerah atau yang lainnya dalam rangka membangun ekosistem bisnis secara sehat dari banyak perspektif terutama dari sisi pemanfaatannya.
Usai membuka kegiatan Diskusi Publik, Bupati Sikka kemudian menyerahkan Profil Kabupaten Sikka kepada Ketua HIPMI Cabang Sikka Yanes Mekeng.
Penyerahan Profil Kabupaten Sikka oleh Bupati Sikka kepada Ketua HIPMI Cabang Sikka (foto: Frans Dhena)
Baca Juga:
12 Tahun Berkarya LSM PATRA Peduli Air dan Lingkungan
Kegiatan Diskusi Publik ini menghadirkan 6 (enam) orang pembicara yakni, Kepala Dinas Perijinan dan Layanan Satu Atap Sikka dengan materi Legalitas Badan Usaha Industri, Kepala Dinas Perindagkop Sikka dengan materi, Produk Lokal Sikka dan Potensi Perdagangannya.
Selanjutnya, Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Tipe Madya Pabean C Bea Cukai Labuan Bajo dengan materi, Bea Minuman Beralkohol, Kepala Dinas Kesehatan Sikka dengan materi Aspek Higiene dalam Industri Pengolahan Miras, Sekretaris Umum BPC HIPMI Sikka dengan materi Produk Lokal dan Prospek Bisnis, dan Dosen Kewirausahaan IFTK Ledalero dengan materi Potensi Lokal dan Peluang Kemandirian Lokal melalui Kewirausahaan. [frs]