WahanaNews-NTT | Dalam rangka pengembangan nilai ekonomi dari Nira Lontar dengan pendekatan industri, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Cabang Sikka menggelar Diskusi Publik.
Kegiatan diskusi publik ini digelar di aula hotel Pelita, Kota Maumere, Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/08/2022).
Baca Juga:
Hadapi Krisis Iklim Global di NTT, VCA Gelar Dialog Publik Bertajuk "Suara Bae Dari Timur"
Mario W.P. Sina dalam laporan panitia menyampaikan bahwa Diskusi Publik ini perlu digelar guna membangun pemahaman bersama akan manfaat dari nira lontar yang muaranya adalah adanya produk yang dihasilkan guna meningkatkan nilai ekonomi maupun nilai jual dari nira lontar.
Adapun tujuan dari Diskusi Publik ini jelas Mario, untuk membangun pemahaman dari para pihak akan manfaat dari nira lontar dalam peningkatan ekonomi masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Sikka.
Selain itu, mendorong pengolahan nira dengan pendekatan industri agar dapat meningkatkan standar mutu dan kualitas, untuk mencapai penemuan perizinan dan legalitas atas industri pengolahan minuman keras, terang dia.
Baca Juga:
12 Tahun Berkarya LSM PATRA Peduli Air dan Lingkungan
Selanjutnya, mendorong inventarisasi populasi pohon lontar di Kabupaten Sikka demi mengetahui nilai ekonomi, nilai ekologi dan nilai manfaat baik langsung maupun tidak langsung dari keberadaan pohon lontar.
Lebih dari itu jelas Mario, diskusi publik ini juga bertujuan untuk menjaring aspirasi petani penyadap nira, tokoh masyarakat, pedagang maupun lintas sektor lainnya, sehingga dapat memberi input positif untuk menghasilkan produk olahan nira lontar yang memiliki standar mutu, standar produk dan nilai ekonomi yang tinggi.
Peserta Diskusi Publik
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo (Robi Idong) dalam sambutannya ketika membuka kegiatan ini mengaku senang dengan adanya Diskusi Publik dengan tema Pengembangan Nilai Ekonomi dari Nira Lontar dengan Pendekatan Industri di Kabupaten Sikka ini.
Robi Idong mengaku bahwa sebagai Kepala Daerah pihaknya mengikuti betul adanya pemanfaatan lontar sebagai nilai ekonomi serta tradisi budaya yang sudah ratusan tahun digeluti oleh masyarakat Kabupaten Sikka.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Sikka juga memberikan dukungannya terhadap pengolahan nira lontar ini untuk dikembangkan melalui pendekatan industri melalui kebijakan-kebijakan baik dalam bentuk Peraturan Daerah atau yang lainnya dalam rangka membangun ekosistem bisnis secara sehat dari banyak perspektif terutama dari sisi pemanfaatannya.
Usai membuka kegiatan Diskusi Publik, Bupati Sikka kemudian menyerahkan Profil Kabupaten Sikka kepada Ketua HIPMI Cabang Sikka Yanes Mekeng.
Penyerahan Profil Kabupaten Sikka oleh Bupati Sikka kepada Ketua HIPMI Cabang Sikka (foto: Frans Dhena)
Kegiatan Diskusi Publik ini menghadirkan 6 (enam) orang pembicara yakni, Kepala Dinas Perijinan dan Layanan Satu Atap Sikka dengan materi Legalitas Badan Usaha Industri, Kepala Dinas Perindagkop Sikka dengan materi, Produk Lokal Sikka dan Potensi Perdagangannya.
Selanjutnya, Kepala Kantor Pelayanan dan Pengawasan Tipe Madya Pabean C Bea Cukai Labuan Bajo dengan materi, Bea Minuman Beralkohol, Kepala Dinas Kesehatan Sikka dengan materi Aspek Higiene dalam Industri Pengolahan Miras, Sekretaris Umum BPC HIPMI Sikka dengan materi Produk Lokal dan Prospek Bisnis, dan Dosen Kewirausahaan IFTK Ledalero dengan materi Potensi Lokal dan Peluang Kemandirian Lokal melalui Kewirausahaan. [frs]