WahanaNews-NTT | PT PLN (Persero) ULP Adonara buka suara soal bocah berusia empat tahun, Khailas Ola, di Lambunga, Kelubagolit, Flores Timur, NTT yang meninggal setelah tersengat listrik pada Kamis (25/11/2021).
Manager PT. PLN ULP Adonara, Theo Aji Caraka mengucapkan rasa belasungkawanya atas kejadian tersebut.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Atas nama PLN, saya ucapkan turut berbelasungkawa atas kejadian tersebut. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (27/11).
"Keluarga sudah menerima kejadian itu sebagai musibah dan memahami penyebabnya dari sisi instalasi. PLN tetap memberikan dukungan moril dan hadir dalam proses pemakaman korban,"tambahnya.
Ia menjelaskan, dari penuturan keluarga, korban tergeletak di bawah kabel arde / grounding instalasi milik pelanggan dibawah kWH meter yang secara fungsi grounding ini berfungsi sebagai pengaman instalasi saat terjadi petir sehingga imbas petir langsung disalurkan ke tanah.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Hal ini berkaitan dengan kualitas instalasi milik pelanggan, dimana perlu adanya perbaikan.
"Awalnya bocah ini bersama dua temannya berada di dalam rumah namun tiba-tiba keluar rumah. Sempat bermain genangan air di lokasi kabel grounding / pengaman petir tadi berada," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa bocah malang ini tewas saat melintas dekat kabel arde (kabel massa) di rumah milik, Lukman Luli. Keluarga sempat melarikannya ke Puskesmas, namun nyawanya sudah tak tertolong.