WahanaNews-NTT | Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem dua hari ke depan.
Pasalnya, BMKG memantau adanya perkembangan bibit siklon tropis 97S di sekitar Laut Timor-Laut Arafura atau Laut Arafuru.
Baca Juga:
Siklon Tropis Bermunculan, BRIN: Indikasi Perubahan Iklim
Siklon tersebut merupakan peningkatan dari suspect area potensi bibit siklon yang terpantau pada 22 Desember 2021.
Menurut informasi resmi, bibit siklon tropis 97S dengan posisi pertumbuhan sistem di perbatasan Laut Timor-Laut Arafura sekitar selatan Kepulauan Tanibar mempunyai tekanan terandah di pusatnya 1007 mb dan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 20 knot (36 km/jam).
Adapun bibit siklon akan menguat dalam 24-48 jam ke depan dengan peluang kategori sedang hingga tinggi untuk menjadi siklon tropis.
Baca Juga:
Peneliti Ungkap Potensi Berulangnya Siklon Tropis Seroja di NTT
Dituliskan, peningkatan intensitas secara signifikan diprekdiksi dapat terjadi sekitar hari Sabtu (25/12/2021) hingga Minggu (26/12/2021), dengan kecenderungan bergerak ke arah selatan hingga barat daya menuju ke arah perairan utara Australia, menjauhi wilayah Indonesia.
Dampak terhadap cuaca Indonesia
Dampak bibit siklon tropis 97S, berdampak langsung terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 48 jam ke depan, dengan potensi:
1. Hujan
Hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
2. Angin kencang
Beberapa daerah di Indonesia berpeluang mengalami angin kencang, meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
3. Gelombang tinggi
Gelombang setinggi 1,25-2,5 meter akibat adanya bibit siklon tropis ini berpeluang terjadi di wilayah perairan berikut:
- Laut Sawu
- Perairan Kupang-Pulau Rotte
- Selat Ombai
- Laut Flores
- Perairan Kepulauan Selayar
- Perairan selatan Baubau
- Kepulauan Wakatobi
- Laut Seram
- Perairan selatan Pulau Buru-Pulau Sram
- Perairan Kepulauan Letti-Kepulauan Babar
- Perairan Fakfak-Kaimana-Amamapare
- Perairan Yos Sudarso
Sementara itu, tinggi gelombang 2,5-4 meter berpotensi terjadi di Laut Banda, Perairan Kepulauan Tanimbar, Perairan Kepulauan Kai, Perairan Kepulauan Aru, dan Laut Arafuru.
Imbauan BMKG dari dampak bibit siklon tropis
Terkait dengan potensi cuaca ekstrem tersebut, masyarakat diimbau menghindari kegiatan pelayaran di wilayah yang terdampak.
Selain itu, diminta untuk menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.
Masyarakat wajib mewaspadai potensi banjir, banjir bandang, banjir pesisir, hingga tanah longsor terutama di daerah yang rentan.
Adapun perkembangan informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dapat diakses laman resmi BMKG, media sosial resmi BMKG, aplikasi InfoBMKG, atau mendatangi kantor BMKG terdekat. [dny]