Sebelumnya, Bjorka mengklaim telah mengantongi 26 juta history browsing (jejak pencarian) pelanggan IndiHome. Data-datanya mencakup keyword, email, nama, jenis kelamin, hingga nomor induk kependudukan (NIK).
Selain itu, ia mengklaim telah beraksi membocorkan 1,3 miliar data registrasi SIM Card milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Keminfo). Data tersebut memiliki nilai jual sebesar
[email protected] (setara 745,6 juta rupiah).
Baca Juga:
Kepala BSSN Ungkap Sepanjang 2022 Ransomware Dominasi Serangan Siber di RI
Ukuran datanya sebesar 87 GB dan diklaim berisi NIK, nomor telepon seluler, provider telekomunikasi, dan tanggal registrasinya.
Namun, teka-teki sumber kebocoran data tersebut belum diketahui hingga sekarang. Pihak Keminfo RI mengklarifikasi bahwa sampel data yang beredar tersebut bukan dari pihaknya.
Tak cuma itu, Bjorka juga berulah dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 6 September 2022. Melalui akun tweeternya, ia mengklaim telah meretas 1,5 juta data masyarakat Indonesia di lembaga tersebut.
Baca Juga:
BSSN Sudah Berikan Data Identifikasi ke Dittipidsiber Polri, Bjorka Belum Juga Tertangkap
Teranyar, Bjorka mengklaim berhasil membocorkan data berupa daftar judul dan nomor surat, termasuk dokumen rahasia untuk Presiden Jokowi dari Badan Intelijen Negara (BIN). [frs]