Kepada WahanaNews-NTT.co, Nenek Asnat mengungkapkan kesedihannya manakala merasakan pilu yang ia alami dengan tinggal di rumah yang sangat-sangat tidak layak tersebut.
Baca Juga:
Survei Kondisi Hunian: Dinas PUPRPKP Kapuas Amati Tingkat Kelayakan
"Ya saya takut roboh, kalau musim hujan pasti ada angin, dan kalau hujan angin saya langsung keluar rumah dan ke rumah tetangga karena takut roboh," ujarnya sambil menahan tangis, Selasa (19/10/2023).
Berdasarkan hasil penelusuran media ini diketahui bahwa, Asnat Rani mempunyai suami bernama Marten Foeh yang sudah meninggal 10 tahun. Sementara 4 orang anaknya sama sekali tidak peduli dengan keadaan yang dialami oleh nenek Asnat ini.
Salah seorang tetangga yang kesehariannya selalu memperhatikan nenek Asnat mengaku prihatin dengan kondisi nenek Asnat yang tinggak di gubuk reot tersebut.
Baca Juga:
Dandim 0203/Langkat Dan Baznas Kota Binjai Serahkan Kunci Rumah Kepada Veteran Koptu Purnawirawan Adi
" Betul, nenek Asnat tinggal seorang diri sejak ditinggal suaminya meninggal dunia 10 tahun lalu, kemudian memiliki 4 orang anak, namun anaknya pun kurang peduli dengan kondisi dan keadaan orang tuanya saat ini," jelas tetangga yang enggan menyebutkan namanya ini.
Sementara itu lanjut dia, Kepala Desa Oeseli, sudah dua kali berjanji kepada nenek Asnat untuk dikasih bantuan rumah layak huni. Namun, hingga kini janji itu belum juga terealisasi.
" Kami sudah mengajukan bantuan rumah, namun hanya di kasih janji tahun depan. Parah nya lagi kades suruh anak dari nenek Asnat untuk siapkan koseng dan bahan swadaya yang lain namun setelah semuanya sudah di siapkan, bantuan tak kunjung sampai." ungkapnya kesal.