WahanaNews-NTT | Sepanjang 300 meter tepi pantai di Wairotang, Desa Wairkoja, Kecamatan Kewapante, Kabupaten Sikka terdampak abrasi air laut. Akibat abrasi tersebut, tidak kurang dari 10 Kepala Keluarga (KK) mengalami dampaknya.
“Akibat abrasi pantai selama seminggu ini di pantai Wairotang, ada kurang lebih 10 KK di RT.013, RW.007, dusun Wairotang, Desa Wairkoja, Kecamatan Kewapante terdampak.” ujar Kepala Desa Wairkoja, Eugenius H. Haryanto, Rabu (28/12/22) di Maumere.
Baca Juga:
Merasa Dibohongi, Marsel Isak Tak Terima Tempat Usahanya Ditutup
Eugenius H. Haryanto, Kepala Desa Wairkoja.
Terhadap situasi yang dialami 10 KK ini, Kades yang biasa disapa Riko ini meminta perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Sikka untuk segera mengatasi adanya dampak lanjutan yang dialami warga akibat adanya abrasi di sepanjang pantai tersebut.
Baca Juga:
Api Unggun dan Pentas Seni Budaya Warnai Puncak Perayaan HUT RI 78 di Desa Wairkoja
Lebih lanjut dikatakan Kades Wairkoja, bentangan pantai di dusun Wairotang kurang lebih 400 meter. Dari bentangan tersebut 100 meter sudah dibangun tanggul pengaman, sementara sisanya belum memiliki tanggul pengaman.
“Bentangan pantai di dusun Wairotang kurang lebih 400 meter, dan kurang lebih 100 meter sudah ada tanggul pengaman abrasi pantai yang dibangun tahun kemarin oleh Pemerintah Daerah, sisanya 300 meter ini yang terdampak,” jelas Kades Riko.
Oleh karena itu tambah dia, warganya sangat berharap sisa yang belum dibangun ini segera dibangun agar warga yang tinggal di sepanjang bentangan pantai ini tidak terdampak karena adanya abrasi.
Abrasi Pantai di Dusun Wairotang, Kewapante (Foto: Frans Dhena)
Sementara itu, Daeng Tutu salah satu warga terdampak ketika dikonfirmasi WahanaNews.co di lokasi abrasi meminta kepada Pemerintah Daerah untuk segera melanjutkan pembangunan tanggul hingga melewati pantai Wairotang.
“Kami beharap dan meminta perhatian serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka untuk bisa melanjutkan pembangunan tanggul pengaman yang tersisa kurang lebih 300 meter ini, karena jika tidak demikian maka dipastikan bahwa kami yang tinggal disini akan mengalami dampak yang lebih besar karena adanya abrasi ini,” ungkap Daeng Tutu.
Florensia Klowe, Anggota DPRD Sikka Fraksi Hanura
Terpisah, anggota DPRD Sikka Florensia Klowe ketika dihubungi media ini mengatakan bahwa abrasi pantai yang terjadi di sepanjang tepi pantai Wairotang tersebut harus menjadi perhatian serius Pemerintah Daerah, dengan membangun tanggul pengaman lanjutan yang tersisa 300 meter lebih.
“Sebagai Anggota DPRD Sikka saya meminta kepada Pemerintah Daerah untuk segera menindak lanjutinya dengan membangun tanggul pengaman pantai yang tersisa kurang lebih 300 meter hingga di ujung pantai Wairotang agar warga yang tinggal di daerah sekitarnya merasa nyaman,” pungkas anggota DPRD Sikka yang biasa disapa Esi Klowe ini. [frs]