Beberapa keunggulan Biodiesel yang dihasilkan dari nyamplung adalah rendemen minyak nyamplung tergolong tinggi dibandingkan jenis tanaman lain. (jarak pagar 40-60%, Sawit 46-54 % sementara Nyamplung 40-73 %).
Sebagian parameter telah memenuhi standar kualitas Biodiesel Indonesia, minyak biji nyamplung memiliki daya bakar dua kali lebih lama dibandingkan minyak tanah. Dalam test untuk mendidihkan air, minyak tanah yang dibutuhkan 0,9 ml, sedangkan minyak biji nyamplung hanya 0,4 ml.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
Nymplung juga mempunyai keunggulan kompetitif di masa depan antara lain, Biodieselnya dapat digunakan sebagai pencampur solar dengan komposisi tertentu, bahkan dapat digunakan 100 % apabila teknologi pengolahan tepat, kualitas emisi lebih baik dari solar, dapat digunakan sebagai Biokerosen pengganti minyak tanah.
Manfaat lain dari bagian tanaman nyamplung adalah tutur Antonius, kayunya yang termasuk kayu komersial, dapat digunakan untuk bahan pembuatan perahu, balok, tiang, papan lantai dan papan pada bangunan perumahan serta bahan kontruksi ringan.
Sementara getahnya dapat disadap untuk mendapatkan minyak yang diindikasikan berkhasiat untuk menekan pertumbuhan virus HIV. Daunnya mengandung senyawa Costatolide-A, Saponin dan Acid Hidrocyanic yang berkhasiat sebagai obat oles untuk sakit encok, bahan kosmetik untuk perawatan kulit, menyembuhkan luka seperti luka bakar dan luka potong, bahkan bunganya pun dapat digunakan sebagai campuran untuk mengharumkan minyak rambut.
Baca Juga:
Hadiri Acara Pisah Sambut, Karutan Maumere Beri Cinderamata Untuk Bupati dan Wakil Bupati Sikka Periode 2018-2023
Lebih dari itu, biji Nyamplung setelah diolah menjadi minyak bermanfaat untuk pelitur, minyak rambut dan minyak urut, berkhasiat juga untuk obat rematik. Budidaya tanaman nyamplung tidak memerlukan investasi yang besar, tutup Anton Semuki. [frs]