Darmawan menjelaskan, melalui MoU ini PLN akan melakukan penjajakan kerja sama dengan LS Corporation, dan dilanjutkan dengan kegiatan-kegiatan diskusi, studi, transfer pengetahuan yang akan diatur dalam naskah perjanjian yang lebih detail.
"MoU dimaksudkan untuk mengatur ketentuan dalam rangka menyiapkan tindak lanjutnya," kata dia.
Baca Juga:
Gandeng Perusahaan Korea Selatan, PLN Kembangkan Kabel Bawah Tanah dan Laut di Indonesia
Darmawan mengungkapkan, salah satu yang sangat diperlukan PLN adalah benchmarking dan kajian-kajian perkembangan teknologi kabel bawah tanah dan kabel laut baik AC maupun DC untuk berbagai tegangan yang diproyeksikan akan lebih kompetitif, terutama untuk pengembangan seperti offshore windturbin.
"Dan tentu saja pemanfaatan kabel tanah untuk pertumbuhan beban di perkotaan dan pemanfaatan kabel laut antar pulau," lanjutnya.
Darmawan menambahkan, dalam kerja sama ini nantinya akan dilakukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan transfer pengetahuan dalam bidang kabel laut dan kabel tanah.
Baca Juga:
Gandeng Perusahaan Korsel, PLN Perkuat Jaringan Kabel Bawah Laut
"Melalui kerja sama ini diharapkan SDM PLN menjadi lebih terampil, lebih menguasai tekonologi jaringan kelistrikan baik di bawah tanah maupun di bawah laut karena hal tersebut kita butuhkan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi," jelas Darmawan.
PLN dan LS Corporation juga akan menggali potensi kerja sama dalam pengembangan infrastruktur energi dan fasilitas pabrikasi kabel laut dan kabel tanah di Indonesia.
LS Corporation mempunyai reputasi sebagai salah satu perusahaan global untuk provider teknologi kabel tanah (underground cables) dan kabel laut (submarine cables). [frs]