WahanaNews-NTT | Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita membuka pintu pengembangan industri hilirisasi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tanah Air dengan perusahaan Jerman.
"Hilirisasi mampu meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa sawit. Kami melihat teknologi yang digunakan oleh Ecogreen Oleochemical dapat mendukung hilirisasi industri di Indonesia. Karenanya kami berdialog dengan Ecogreen Oleochemical untuk membuka peluang tersebut,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (29/05/2022).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Hal itu disampaikan Menperin dalam rangkaian kunjungan kerja di Eropa, yakni saat melakukan pertemuan dengan dua perusahaan industri di Jerman.
Kunjungan pertama yang dilakukan adalah ke Ecogreen Oleochemicals yang merupakan industri produsen fatty acid dan produk-produk lain hasil hilirisasi kelapa sawit.
Produk-produk yang dihasilkan melalui teknologi mutakhir dari perusahaan tersebut digunakan oleh industri lain sebagai bahan baku untuk produk deterjen, komponen perawatan kulit dan kosmetik, bahan kimia pertanian, industri tekstil, industri percetakan, industri makanan, dan obat-obatan.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dalam sepuluh tahun terakhir, ekspor produk turunan kelapa sawit dari Indonesia meningkat signifikan, dari 20 persen pada 2010 menjadi 80 persen pada 2020.
Saat ini, 168 produk hilir CPO berproduksi di Indonesia. Sedangkan pada tahun 2011 hanya ada 54 jenis produk hilir CPO.
Pada tahun 2020, nilai ekspor produk sawit sebesar 19,89 miliar dolar AS, kemudian meningkat sebesar 56,63 persen pada 2021.