WahanaNews-Labuanbajo | Sebagian besar wilayah di Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT) disebut sering terjadi fenomena gunung api lumpur atau yang biasa disebut dengan mud volcanoes.
Peristiwa itu merupakan sebuah fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti metana. Ekstrusi yang dimaksud disini adalah aktivitas gerakan cairan untuk mencapai permukaan melewati celah-celah batuan.
Baca Juga:
4 Desa di Pulau Timor Kini Teraliri Listrik PLN 24 Jam
Kepala Bidang Geologi, Air Tanah, Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) NTT, J.D. Dahoklory, meski sering disebut sebagai gunung api lumpur, namun Dahoklory, menyebut itu bukan merupakan gejala vulkanisme. Lebih dari itu, penyebutan hanya disematkan.
Adanya semburan itu, menurut dia adanya fluida yang memberikan tekanan. Sehingga ketika ada rekahan pada tanah maka akan keluar.
"Tergantung tekanan yang ada disitu. Tekanan fluida atau material yang ada di situ. Karena kan dia tersumbat itu, karena fluida itu terdesak sehingga dia muncul," katanya, Rabu 8 Juni 2022.
Baca Juga:
8 Cara Cek Ginjal Sendiri Lewat 8 Jenis Warna Urine
Semburan yang keluar akibat dari desakan dari dalam tanah. Biasanya, semburan besar atau kecil tergantung dari tekanan yang ada.
Semburan yang meredah akan meninggalkan bekas berupa endapan lumpur yang mengering.
Pulau Timor, kata dia, memang sangat banyak fluida. Selain mengeluat lumpur disertai sedikit belerang, kadang juga terjadi dengan minyak ataupun gas.